Fans Bali United Sangat Sedih Atas Kerusuhan Suporter di Kanjuruhan

Fans Bali United Sangat Sedih Atas Kerusuhan Suporter di Kanjuruhan

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Minggu, 02 Okt 2022 10:33 WIB
Police officers and soldiers stand amid tear gas smoke after clashes between fans during a soccer match at Kanjuruhan Stadium in Malang, East Java, Indonesia, Saturday, Oct. 1, 2022. Panic following police actions left over 100 dead, mostly trampled to death, police said Sunday. (AP Photo/Yudha Prabowo)
Kerusuhan Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Foto: AP/Yudha Prabowo
Gianyar -

Salah satu fans klub sepak bola Bali United, Semeton Bulldog terkejut dan sangat sedih atas peristiwa kerusuhan suporter yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Terlebih, 130 orang meninggal dunia dalam tragedi tersebut.

"Kami terkejut dan sangat sedih luar biasa, kami tidak menyangka sampai 127 (laporan terbaru 130 tewas) orang meninggal," kata Ketua Semeton Bulldog, Ketut Budi saat dihubungi detikBali dari Bangli, Minggu (2/10/2022).

Ketut Budi mengungkapkan, Semeton Bulldog turut berduka cita sedalam-dalamnya atas kejadian kerusuhan Kanjuruhan, yang merenggut korban sampai 130 orang. Ia berharap peristiwa itu menjadi yang terakhir di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya semoga ini kejadian yang terakhir di Indonesia. Karena kami tidak mau itu terjadi lagi di setiap pertandingan," ujar Ketut Budi.

Menurut Ketut Budi, bagi pihaknya di Semeton Bulldog rivalitas dalam pertandingan sepak bola hanya sebatas 90 menit. Selebihnya kembali menjadi teman dan saudara.

ADVERTISEMENT

"Semoga ini kejadian terakhir dan tidak terjadi lagi di kompetisi-kompetisi berikutnya atau di laga-laga berikutnya," harap Ketut Budi.

Jadi Pembelajaran Besar

Menurut Ketut Budi, kerusuhan suporter usai laga Arema vs Persebaya itu, merupakan kejadian yang sangat luar biasa. Kerusuha tersebut seharusnya bisa menjadi pembelajaran dan pendewasaan bagi para suporter.

"Ini jadi pembelajaran untuk pendewasaan juga, pendewasaan diri bisa menerima kekalahan, ya ini lah sepak bola," terangnya.

Menurutnya, Semeton Bulldog sudah biasa menerima kekalahan yang dialami Bali United. Contoh terbaru adalah ketika Serdadu Tridatu kalah di kandang sendiri melawan Tira Persikabo dengan skor 1-2.

"Kami sudah siap menerima kemenangan dan kekalahan, itu sudah biasa. Kemarin saja kalah dari Persikabo, kami menerima, ya itulah sepak bola. Di saat menang di kandang lawan, ya itu berarti poin kami, ya itu bonus dari latihan keras yang diterapkan dari pelatih sebuah tim," jelasnya.

Menurut Ketut Budi, pihaknya selalu mengajak para suporter Bali United di Semeton Bulldog tetap memandang rivalitas hanya 90 menit. Ajakan itu juga digaungkan kepada suporter lainnya.

"Itu yang sering saya gaungkan di komunitas kami Semeton Bulldog, untuk tetap memandang rivalitas 90 menit. Setelah itu saudara. Bukan hanya untuk Bulldog, semua fans yang ada di Indonesia," ungkapnya.




(irb/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads