.webp)
Tiga calon bupati (cabup) Bangli saling adu pendapat terkait pentingnya Mal Pelayanan Publik (MPP) dan membangun sistem pengawasannya atau membangun aplikasi terintegrasi untuk cegah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dalam pengurusan berbagai izin di Bangli. Cabup Bangli nomor urut satu, Raden Cahyo Adhi Nugroho Martosubroto, condong sepakat dengan ide cabup nomor urut tiga, Ida Bagus Gede Giri Putra.
Giri Putra menginginkan agar Pemkab Bangli membangun sistem perizinan dan tata ruang yang terintegrasi. Menurut dia, dengan dibangunnya sistem ini di tingkat daerah, tak akan ada peluang praktik KKN yang menurutnya masih terjadi sekarang.
"OSS kelihatannya online, tapi offline. Masyarakat belum bisa lihat gerakan mereka untuk tahu sampai di mana usulan mereka. Perlu dibangun software, sehingga masyarakat tidak bisa ketemu lagi. Tidak perlu masuk ke forum penataan ruang yang akan membuat situasi terjadi kolusi dan sebagainya," kata Giri Putra saat debat ketiga Pilbup Bangli 2024, Kamis (21/11/2024) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Giri Putra mulanya diberikan kesempatan untuk memaparkan mekanisme evaluasi dan pengawasan yang akan dibangunnya jika terpilih sebagai bupati Bangli. Hal itu untuk memastikan layanan publik berjalan akuntabel dan dapat dievaluasi terbuka oleh masyarakat.
Giri Putra juga menyinggung Pemkab Bangli baru merancang satu rencana detail tata ruang (RDTR) di kawasan Geopark Kintamani. Menurut dia mestinya RDTR Bangli lengkap mencakup seluruh wilayah atau empat kecamatan.
"Mestinya seluruhnya. Kecamatan Kintamani secara menyeluruh dan kecamatan lainnya. Dengan RDTR ini tidak perlu masyarakat berhubungan lagi. Ini yang ingin kami cut supaya transparan," katanya.
Menurut mantan Sekda Bangli ini, akan sangat berbahaya jika setiap mekanisme pengurusan apa pun oleh pemangku kepentingan didasari dengan unsur transaksional. Dia juga berharap Bangli punya auditor yang juga paham masalah teknologi informasi untuk terus mengawasi penyimpangan seandainya sistem itu terbangun.
Cabup Bangli nomor urut satu, sepakat dengan Giri Putra. Menurut Raden, layanan publik akan transparan jika semua sistem berbasis digital.
"Artinya tidak ada ruang atau tempat untuk mengakal-akali. Mungkin ada sih. Intinya jika semua dibangun dalam sistem, semua akan terekap. Ketahuan siapa yang otak-atik, siapa yang bermain," kata Raden.
Cabup Bangli nomor urut dua, Sang Nyoman Sedana Arta, justru berpendapat adanya MPP tetap bisa beroperasi secara transparan. Dia lantas menceritakan bagaimana ia langsung membangun sistem pusat panggilan sejak ia dilantik.
"Setelah di hari pertama saya dilantik, saya launching call centre 112 selama 24 jam. Ribuan masyarakat Bangli menggunakan layanan ini. Semua aduan ini terekam, teregister sampai pemecahan masalah, berapa jam terselesaikan dan ini tiap 3 bulan kami evaluasi," kata Sedana Arta.
Pilbup Bangli 2024 diikuti oleh tiga paslon. Adapun, paslon nomor urut 1 yakni Raden Cahyo Adhi Nugroho Martosubroto-I Gusti Made Winuntara. Selanjutnya, paslon nomor urut 2 Sang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar (Sadia). Lalu, paslon nomor urut 3 ada Ida Bagus Gede Giri Putra-I Made Subrata (Giri Brata).
(nor/nor)
