Pasangan calon (paslon) Nurhidayah-Imam Kafali menjanjikan insentif untuk guru ngaji dan pengurus masjid atau marbot di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Paslon nomor urut 2 dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Lombok Barat 2024 itu juga berjanji menaikkan insentif untuk ketua RT/RW, kader posyandu, hingga para penghulu.
"Kenapa insentif RT RW harus dinaikkan? Karena mereka akan sibuk sekali, berat sekali mengurus masyarakat. Apalagi terkait dengan isu stunting yang tinggi di Lombok Barat," kata Nurhidayah saat kampanye di Kampanye di Dusun Midang, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Rabu (16/10/2024).
Duet Dayah-Kafali, dia melanjutkan, akan menaikkan insentif para kader posyandu di Lombok Barat menjadi dua kali lipat dari nominal yang diterima saat ini. Selama ini, kader posyandu di daerah tersebut menerima insentif tiga bulan sekali.
Nurhidayah lantas menjelaskan alasannya menaikkan insentif untuk guru ngaji di Lombok Barat. Menurutnya, perhatian untuk para guru ngaji dan marbot perlu mendapatkan perhatian khusus karena telah berkontribusi banyak dalam membangun akhlak generasi di daerah tersebut.
"Insentif untuk guru ngaji itu selama ini kan tidak pernah ada. Padahal, peran dari guru ngaji itu penting sekali," imbuh mantan Ketua DPRD Lombok Barat itu.
Nurhidayah mengeklaim duet Dayah-Kafali tidak menjanjikan program kerja yang muluk-muluk. Dia menyebut berbagai program kerja itu akan menyentuh langsung masyarakat Lombok Barat.
Ketua Rukun Tetangga (RT) di Kecamatan Gunungsari Subhan berharap Dayah-Kafali bisa mewujudkan berbagai program kerja yang dijanjikan jika menang dalam Pilbup Lombok Barat. Dia mengaku tugas ketua RT selama ini dipandang sebelah mata oleh warga Lombok Barat.
"Kami tidak masuk dalam nomenklatur pejabat di desa. Kan tugas ketua RT juga menjadi ujung tombak di tengah masyarakat," ujar Subhan.
Simak Video "Video: Unggul Quick Count Pilgub NTB, Iqbal Ajak Pendukung Tak Berlebihan"
(iws/iws)