detikBali

BMKG Ingatkan Bali Rawan Longsor-Banjir Jelang Akhir Tahun

Terpopuler Koleksi Pilihan

BMKG Ingatkan Bali Rawan Longsor-Banjir Jelang Akhir Tahun


Aryo Mahendro, - detikBali

Data pencitraan prakiraan cuaca sepanjang Desember 2025 di sejumlah kecamatan di Bali tengah dan Bali selatan, Kamis (4/11/2025). (Dok BMKG wilayah III Bali)
Foto: Data pencitraan prakiraan cuaca sepanjang Desember 2025 di sejumlah kecamatan di Bali tengah dan Bali selatan, Kamis (4/11/2025). (Dok. BMKG Wilayah III Bali)
Denpasar -

Masyarakat di enam kecamatan di lima kabupaten di Bali diimbau waspada potensi bencana banjir dan tanah longsor, terutama jelang libur Natal dan Tahun Baru 2026. Intensitas hujan tinggi alias hujan lebat di atas 300 mm diperkirakan akan berlangsung hingga 31 Desember 2025, di wilayah Bali tengah dan Bali Selatan.

"Prediksi cuaca berdasarkan informasi dari Stasiun Klimatologi Bali sepanjang Desember 2025. Sebagian besar wilayah Bali diprediksi mengalami curah hujan bulanan kategori tinggi. Terkait hal tersebut masyarakat diharapkan waspada terhadap potensi banjir dan tanah longsor akibat hujan lebat pada musim hujan saat ini," kata prakirawan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah III Denpasar, Putu Agus Dedy Permana dalam keterangannya, Kamis (4/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dedy mengatakan sebanyak delapan kabupaten kota kecuali Klungkung, diprediksi diguyur hujan dengan intensitas tinggi yakni di atas 301 mm. Kecamatan Sukasada di Buleleng, Kecamatan Baturiti, Penebel, dan Pupuan di Tabanan, serta Kecamatan Petang di Badung, intensitas hujannya diprediksi mencapai 400 mm hingga 500 mm.

Intensitas hujan tertinggi diprediksi terjadi di Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem. Intensitas hujannya diprediksi mencapai di atas 500 mm. "Yang diprediksi mengalami curah hujan bulanan di atas 500 mm (sangat tinggi) hanya di daerah Rendang," kata Dedy.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, pembaruan prakiraan cuaca akan terus dipublikasikan secara berkala. Masyarakat di Bali diimbau selalu memantau prakiraan cuaca di situs resmi BMKG wilayah III Bali atau melalui akun media sosial resmi untuk mengetahui kondisi prakiraan terbaru.

Menurut Dedy, ada perbedaan kondisi geografis di sejumlah wilayah itu saat diguyur hujan lebat. Ada wilayah yang rawan banjir dan tanah longsor, ada juga yang tidak termasuk daerah rawan.

"Karakteristik hujan yang terjadi juga berpengaruh. Jika hujan yang terjadi berhari-hari dan beruntun maka tanah akan lebih cepat jenuh dan meningkatkan potensi banjir," katanya.

"Karena ini masih dalam prakiraan jangka panjang, diharapkan masyarakat agar selalu mencari informasi BMKG secara berkala terutama terkait dengan informasi peringatan dini," imbuhnya.

Dedy mengatakan diperkirakan muncul siklon tropis adalah badai besar di atas laut hangat dengan radius mencapai 150-200 km, minimal 26,5 C di Bali tengah dan Bali selatan. Namun, kemungkinan kemunculan bibit siklon yang berujung adanya siklon tropis saat libur Natal dan Tahun Baru 2026 belum dapat dipastikan karena jarak prediksi atau prakiraan cuaca hanya mencakup 10 hari sejak awal Desember 2025.




(hsa/hsa)











Hide Ads