Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bima, Ahmad, menyentil tiga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah itu. Ahmad menyebut ketiga SPPG itu viral lantaran menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disajikan berulat hingga busuk.
"Di Kota Bima ini muncul tiga SPPG yang sudah viral. Ada yang makanan yang berulat, busuk, dan sebagainya," ujar Ahmad dalam keterangannya saat menghadiri pelatihan petugas penjamah makanan pada SPPG se-Kota Bima di Hotel Mutmainnah, Sabtu (4/10/2025).
Ahmad mengingatkan para petugas SPPG untuk selalu memperhatikan kebersihan makanan gratis yang akan didistribusikan. Ia juga akan menerbitkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi SPPG yang telah memenuhi syarat.
"Implikasinya luar biasa ketika ada kejadian yang berulang-ulang di satu dapur. Sebagai kepala Dinkes, saya tidak akan memberikan sertifikat laik higienis," imbuhnya.
Ahmad menuturkan SPPG yang bermasalah dengan menyajikan makanan tidak layak konsumsi akan berdampak pada banyak orang. Bahkan, dapur penyedia menu MBG tersebut bisa ditutup karena kelalaian pekerjanya. Walhasil, para pekerja di dapur MBG itu juga terancam kehilangan pekerjaan.
"Mohon ini menjadi perhatian sekalian, mengindahkan semua apa yang sampaikan. Menjadi catatan penting terutama untuk pemilik SPPG," jelasnya.
Selain menyinggung makanan berulat, Ahmad juga menyoroti sejumlah dapur MBG yang kondisinya terbuka. Hal itu, dia berujar, justru memudahkan lalat keluar masuk dapur.
"Mohon perhatiannya agar dapur itu tidak bisa keluar masuk serangga, lalat, dan sebagainya," imbuhnya.
Ia kemudian mengingatkan para pengelola SPPG untuk memastikan makanan tidak basi saat dikonsumsi. Ia menyebut salah satu penyebab makanan cepat basi karena wadahnya yang kurang bersih.
Simak Video "Video: Kasus Keracunan MBG Melonjak, Pemerintah Didesak Moratorium"
(iws/iws)