MBG Bermasalah Lagi: Ulat di Menu Siswa Bima, Seratusan Keracunan di Soe NTT

Round Up

MBG Bermasalah Lagi: Ulat di Menu Siswa Bima, Seratusan Keracunan di Soe NTT

Tim detikBali - detikBali
Sabtu, 04 Okt 2025 07:00 WIB
Sejumlah siswa SD saat mendapat penanganan medis di tenda darurat yang dibangun polisi di Lapangan Puspenmas Soe, Kabupaten TTS, NTT, Jumat (3/10/2025).
Sejumlah siswa SD saat mendapat penanganan medis di tenda darurat yang dibangun polisi di Lapangan Puspenmas Soe, Kabupaten TTS, NTT, Jumat (3/10/2025). (Foto: dok. Polres TTS)
Kupang -

Dua insiden terkait progam Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi di hari yang sama. Ulat ditemukan dalam porsi siswa MIN Tolobali, Kota Bima, dan di Kabupaten TTS, NTT, ratusan siswa keracunan setelah makan menu program prioritas Presiden Prabowo Subianto itu.

Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Tolobali, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menemukan ulat dalam menu Makanan Bergizi Gratis (MBG). Temuan itu direkam siswa dan videonya diunggah wali murid ke media sosial.

Video berdurasi 16 detik itu diunggah akun Facebook @Annyta GiLby II pada Jumat (3/10/2025). Wali murid tersebut diketahui orang tua salah satu siswa kelas 6C MIN Tolobali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Video terkait adanya ulat di menu MBG yang saya unggah di Facebook ini, berasal dari teman-teman anak saya di sekolah," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (3/10/2025).

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan, makanan dengan ulat itu merupakan jatah MBG untuk anaknya. Beruntung, sang anak tidak memakannya.

"Tidak jadi dimakan," katanya.

Dalam video itu, sejumlah siswa tampak berteriak kaget melihat ulat keluar dari daging dan sayur selada.

"Itu, itu ulat itu," ucap seorang siswa.

"MBG apa ini, ada ulat," timpal siswa lain.

Kepala MIN Tolobali, Irfan, membenarkan temuan ulat tersebut.

"Ditemukan siswa dari menu MBG yang dibagikan hari ini sekitar pukul 11.00 Wita tadi," katanya.

Menurut Irfan, ulat hanya ada di satu porsi makanan. Dugaan sementara, ulat berasal dari selada yang disajikan bersama daging.
"Sesuai keterangan guru pendamping, cuma satu porsi saja," jelasnya.

Tangkapan layar menu MBG berulat di Bima.Tangkapan layar menu MBG berulat di Bima. Foto: Tangkapan layar

Irfan menuturkan, pihak dapur MBG langsung datang ke sekolah dan meminta maaf. Mereka berjanji menjaga kebersihan agar kejadian tak terulang.
"Kami juga meminta kepada pihak dapur agar menyalurkan MBG tepat waktu dan tetap higienis," ujar Irfan.

Ia menambahkan, sejak MBG disalurkan pada Juli 2025, kasus ini baru pertama kali terjadi. Program MBG, kata Irfan, justru berdampak positif bagi siswa.
"Karena MBG, siswa sudah tak lagi jajan sembarang di sekolah," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ule, Fajar, mengatakan pihaknya masih mengecek informasi.
"Sedang cek," ujarnya singkat.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bima, Syarifuddin, memastikan timnya sudah turun untuk memeriksa makanan MBG tersebut.
"Saya sudah minta anggota Dikes untuk mengecek dulu. Hasilnya nanti akan kami sampaikan," tegasnya.

100 Siswa di TTS NTT Keracunan MBG

Sejumlah siswa SD saat mendapat penanganan medis di tenda darurat yang dibangun polisi di Lapangan Puspenmas Soe, Kabupaten TTS, NTT, Jumat (3/10/2025).Sejumlah siswa SD saat mendapat penanganan medis di tenda darurat yang dibangun polisi di Lapangan Puspenmas Soe, Kabupaten TTS, NTT, Jumat (3/10/2025). Foto: dok. Polres TTS

Di hari yang sama, lebih dari 100 siswa di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan keracunan usai mengonsumsi MBG. Para korban berasal dari SD GMIT Soe 2, SD Advent, dan SDI Oenasi.

"Tadi siang memang ada keracunan MBG. Data pastinya masih dikumpulkan, tetapi jumlahnya mencapai 100 lebih. Sehingga kami dari Polres TTS ikut membantu para korban agar mendapat penanganan medis secara baik," kata Kapolres TTS, AKBP Hendra Dorizen, Jumat (3/10/2025) malam.

Hendra menjelaskan, siswa mulai mengalami mual dan pusing sekitar pukul 13.30 Wita setelah menyantap MBG. Sebagian masih dirawat di RSUD Soe, sementara lainnya sudah dipulangkan.


"Sebagian sudah dipulangkan oleh tim medis karena kondisinya sudah membaik," jelas Hendra.

Karena jumlah korban terus bertambah, Polres TTS dan tim medis membangun tenda darurat di Lapangan Puspenmas Soe.
"Di tenda itu ada tim medis Polri yang siap menangani adik-adik itu," terang Hendra.

Hendra menyebut jatah MBG untuk tiga sekolah tersebut dikelola SPPG Kota Soe 1 dari Yayasan Peduli Timorana Mandiri.

"Menu tadi siang itu sop dan soto ayam," pungkasnya.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video KuTips: Catat Pertolongan Pertama Jika Anak Keracunan Makanan!"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads