20 Kapal ASDP Disiagakan Hadapi Lonjakan Penonton MotoGP Mandalika

20 Kapal ASDP Disiagakan Hadapi Lonjakan Penonton MotoGP Mandalika

Ahmad Viqi - detikBali
Selasa, 30 Sep 2025 19:24 WIB
Sukses mendukung penyelenggaraan event Motocross Grand Prix (MXGP) Lombok 2024 seri pertama pada 29-30 Juni 2024 lalu yang digelar di Sirkuit Selaparang, Mataram, Nusa Tenggara Barat, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) siap mendukung kembali perhelatan MXGP Seri ke-2 pada 6-7 Juli 2024 mendatang yang siap mengoperasikan 23 unit kapal dari Pelabuhan Padangbai-Bali ke Pelabuhan Lembar-Lombok.
Ilustrasi pelabuhan lembar. (Foto: Dok ASDP)
Mataram -

PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyebrangan (ASDP) Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyiapkan 20 armada kapal untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat MotoGP Mandalika 2025. Armada tersebut disiagakan mulai Jumat (3/10/2025) besok.

General Manager PT ASDP Pelabuhan Lembar, Agus Djoko, mengatakan dari 20 kapal yang disiagakan, satu di antaranya berasal dari lintas penyebrangan Jangkar, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Lembar, Lombok Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Total armada kita ada 24 kapal di pelabuhan Lembar. Dari keseluruhan itu 4 masuk docking tahunan," kata Agus saat ditemui di Mataram, Selasa (30/9/2025).

ADVERTISEMENT

Pada gelaran MotoGP 2024, ASDP menyiapkan 18 kapal yang melayani penumpang selama 24 jam. Tahun ini jumlah armada ditambah menjadi 20 unit.

"Sekarang ini kita lebih siap dengan 20 unit kapal. Karana ada perkiraan kenaikan penumpang pada hari Jumat (3/10) dengan estimasi di tren sebelumnya peningkatan 30 persen," kata Agus.

Menurut Agus, pada MotoGP 2024 jumlah penumpang yang melintas di Pelabuhan Lembar mencapai 80 ribu orang dalam tiga hari. Karena itu, tahun ini ASDP menambah armada untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.

"Kami di ASDP tetap wajib memproyeksikan armada lebih karena jika terjadi kenaikan penumpang kami sudah siap dengan kondisi itu. Lebih baik siap di awal," ujarnya.

Agus menyebut tren pergerakan penumpang biasanya mulai terlihat pada H-1 event.

"Biasanya kita lihat di hari Jumat dan Sabtu. Nanti di sana puncaknya dan arus balik tanggal 5 selesai event MotoGP itu biasanya terjadi penumpukan atau antrean," tegasnya.

Untuk mengantisipasi antrean panjang, ASDP akan memangkas waktu bongkar muat kapal.

"Apabila cenderung padat kita peringkat waktu bongkar muatnya dari 2,5 jam sampai ke 1,5 jam. Kita pakai skenario tiba berangkat," terang Agus.

Selain itu, ASDP juga akan mendirikan posko terpadu sebagai lokasi istirahat dan pusat informasi bagi penumpang.

"Kalau tren kami melihat ada peningkatan pergerakan masyarakat. Tahun kemarin itu kita sudah urai pada jam 01.00 dini hari saat kepulangan. Sementara tahun sebelumnya itu sampai keesokan harinya jam 8 pagi. Jadi ada kemajuan kita lakukan untuk menguraikan kemacetan penonton MotoGP ini," ujarnya.

Progres Pelabuhan Kapal Cepat Sanur-Mandalika

Sementara itu, progres pembangunan pelabuhan fasboat yang menghubungkan KEK Sanur, Bali, dan KEK Mandalika, Lombok Tengah, terus dikebut. Hingga kini progres fisik mencapai 75 persen.

"Ini belum bisa beroperasi. Memang momennya ini di MotoGP, tapi prinsipnya konektivitas pariwisata. Jadi semua ini tersambung dan terhubung. Untuk seterusnya bukan hanya untuk MotoGP saja nanti," kata Kepala Dinas Perhubungan NTB, Ervan Anwar, seusai Rapat Koordinasi Manajemen Transportasi MotoGP 2025 di Hotel Lombok Raya, Mataram, Selasa sore (30/9/2025).

Menurut Ervan, kendala yang dihadapi adalah masalah perizinan dan legalitas pembangunan. PT ITDC dan Pemprov NTB masih melengkapi dokumen administratif, termasuk Amdal.

"Secara fisik dermaga telah mencapai sekitar 70 sampai 75 persen dan sedang kita proses untuk legalitasnya, izin-izinnya. Ada banyak dokumen yang harus dilengkapi juga," jelas Ervan.

Dia menambahkan, penyelesaian pembangunan fisik pelabuhan menjadi kunci agar segera bisa difungsikan, termasuk untuk tahap uji coba saat MotoGP 2025.

"Kita mencoba untuk trial dulu biar ndak jadi masalah nanti," katanya.

Menurut Ervan, minat masyarakat terhadap layanan kapal cepat cukup tinggi, terutama saat MotoGP.

"Apalagi ini kan lagi event MotoGP insyaallah tinggi. Sekarang kita tinggal tunggu penyelesaian fisik dermaganya ini, sanggup ndak ini, ini kan baru penyelesaian 70 atau 75," tuturnya.

Meski izin belum rampung, rekomendasi dari Dewan Penasihat KEK bisa menjadi dasar untuk trial penggunaan dermaga, dengan faktor keselamatan tetap diutamakan.

Untuk tahap awal, rute yang disiapkan adalah Pelabuhan Sanur ke Mandalika melalui jalur Nusa Penida.

"Alurnya ini juga perlu kita usulkan. Ini kan cukup tinggi permintaannya karena sama-sama KEK kan di sana juga," katanya.

Dari pihak Asosiasi Kapal Cepat Indonesia (Akacindo) Bali, Evan menekankan pentingnya faktor keamanan dan keselamatan.

"Jadi prinsipnya kawan-kawan di sana (Akacindo) ini kan memerlukan keamanan, keselamatan, itu ndak bisa sembarang jadi sisi dermaganya juga harus jadi perhatian nanti," ungkapnya.

Dengan adanya pelabuhan kapal cepat, Pemprov NTB berharap mobilitas wisatawan dari Bali ke Mandalika semakin mudah, sekaligus mendukung pariwisata NTB pasca MotoGP 2025.

"Kita berharap semoga ini segera bisa rampung dan beroperasi, sesuai dengan permintaan Pak Gubernur juga. Tujuan kita kan untuk tidak hanya ketika MotoGP saja tapi ini berlanjut untuk mendukung pariwisata dari sisi konektivitas," ujar Ervan.

Dishub NTB Imbau Penonton Naik Motor

Untuk menghindari kemacetan, Dinas Perhubungan NTB mengimbau penonton MotoGP Mandalika menggunakan sepeda motor menuju sirkuit.

"Kami anjurkan pakai motor jangan pakai mobil. Karena lahan parkir roda dua cukup luas di sisi barat dan sisi timur," kata Ervan.

Ervan juga mengingatkan penonton agar menukar tiket di loket yang disediakan di Mataram dan Lombok Tengah untuk menghindari antrean panjang.

"Kalau pakai kendaraan sepeda motor tetap jaga keselamatan. Jangan tidak pakai helm ini bisa membahayakan," tegasnya.

Halaman 2 dari 2
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads