Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Mataram memprediksi cuaca saat balapan MotoGP di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika pada Sabtu (4/10/2025) dan Minggu (5/10/2025) akhir pekan ini akan didominasi cerah berawan hingga hujan ringan.
Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, Nabilla Akhirta, mengatakan hasil monitoring tiga hari terakhir menunjukkan cuaca di area Mandalika cenderung cerah berawan dengan potensi hujan ringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nabila, pada Jumat (3/10/2025) pagi diprediksi cerah berawan. Siang hingga sore juga cerah berawan, sementara malam hari cerah berawan dengan suhu udara 22-33 derajat celcius.
"Angin permukaan bertiup dengan arah dominan dari Tenggara - Selatan dengan kecepatan angin maksimum mencapai 30 km/jam," kata Nabila kepada detikBali, Selasa sore (30/9/2025).
Pada Sabtu (4/10/2025) saat sprint race digelar, pagi hari diperkirakan cerah berawan. Siang hingga sore diprediksi cerah berawan hingga hujan ringan, dan malamnya cerah berawan. Suhu udara berkisar 22-33 derajat celcius.
"Untuk arah angin dominan bertiup dengan arah Timur - Selatan dengan kecepatan maksimum mencapai 20 km/jam," ujar Nabila.
Sedangkan pada Minggu (5/10/2025) puncak pelaksanaan MotoGP, pagi hari diprediksi cerah berawan. Siang hingga sore berpotensi cerah berawan hingga hujan ringan, dan malam hari cerah berawan dengan suhu 22-33 derajat celcius.
"Malamnya cerah berawan. Dan suhu udara berkisar 22-33 derajat celcius. Angin permukaan bertiup dengan arah dominan dari Timur - Tenggara," katanya. Adapun kecepatan angin maksimum mencapai 30 km/jam.
Kondisi Hujan di NTB
Forecaster on duty BMKG Stasiun Klimatologi NTB, Angga Permana, menambahkan curah hujan di seluruh wilayah NTB pada dasarian III September 2025 secara umum berada pada kategori rendah (0-50 mm/dasarian) hingga menengah (51-150 mm/dasarian).
"Sifat hujan pada dasarian III September 2025 di wilayah NTB secara umum memiliki sifat hujan atas normal (AN). Curah hujan tertinggi di pos hujan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa sebesar 135 mm/dasarian," katanya.
Monitoring hari tanpa hujan berturut-turut (HTH) di NTB juga menunjukkan sebagian wilayah masih mengalami hujan. Namun, ada daerah yang mengalami kekeringan ekstrem lebih dari 60 hari tanpa hujan, salah satunya di Kabupaten Bima.
Menurut Angga, pada dasarian I Oktober 2025 (1-10 Oktober), terdapat peluang hujan dengan intensitas >20 mm/dasarian sebesar 50-80 persen di Kota Mataram, sebagian Lombok Barat, sebagian Lombok Utara, sebagian kecil Lombok Tengah, Sumbawa Barat, dan sebagian wilayah Sumbawa.
"Kami imbau seluruh wilayah NTB berada pada periode peralihan musim kemarau menuju musim hujan. Meskipun di beberapa wilayah masih terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi kekeringan dan bencana kebakaran hutan dan lahan," tandasnya.
Simak Video "Video Logistik MotoGP Mendarat di Lombok, Langsung Diangkut ke Mandalika"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)