Seorang santri berinisial AZ tewas ditendang oleh teman sekamarnya di Pondok Pesantren Al Azhar Sadah, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Santri berusia 13 tahun itu mengembuskan napas terakhir setelah tubuhnya terbentur tembok.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lombok Tengah, Aiptu Pipin Setyaningrum, mengungkapkan AZ dan teman sekamarnya itu sempat terlibat cekcok pada Minggu (3/8/2025). Menurutnya, keduanya saling bully saat kembali ke kamar seusai salat Asar.
"Pulang dari salat Asar mereka sempat cekcok, bully, akhirnya keberatan dan korbannya dilakukan kekerasan oleh pelaku. Bentuk kekerasannya korban ditendang oleh pelaku dan akhirnya terbentur ke tembok," kata Pipin kepada awak media, Senin (4/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pipin menuturkan AZ sempat dibawa ke Puskesmas Janapria seusai ditendang oleh teman sekamarnya. Saat ini, jasad AZ sudah dibawa ke rumah duka. Sementara itu, polisi belum menahan pelaku dan keluarga korban belum membuat laporan.
"Belum (tetapkan tersangka). Kami juga belum terima laporan dari pihak keluarga korban. Kami masih tunggu laporannya," ujar Pipin.
Pipin mengungkapkan penyidik akan memanggil pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan. Termasuk memanggil pimpinan pondok pesantren (ponpes) tersebut.
Penyidik, dia melanjutkan, sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Menurutnya, keluarga korban enggan memperpanjang insiden yang menewaskan AZ dan menganggapnya sebagai sebuah musibah.
"Kami sudah turun ke TKP begitu menerima laporan. Tapi orang tua korban belum mau melaporkan kejadian ini dan mereka menganggap kejadian ini adalah masalah anak-anak dan musibah," ujar Pipin.
Meski begitu, Pipin menegaskan polisi akan tetap memproses kasus kematian santri itu. Ia menyebut pelaku bisa dijerat dengan Pasal 80 ayat 3 Undang-Undang (UU) Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun.
Baru 3 Pekan Masuk Ponpes
Ketua Yayasan Al Azhar Sadah Lukmanul Hakim mengungkapkan AZ baru tiga pekan mondok di pesantren tersebut. Pada pagi hari sebelum kejadian, dia berujar, anak-anak baru di ponpes itu menggelar acara serah terima santri.
Menurut Lukman, ayah AZ yang berada di Malaysia bahkan sempat melakukan panggilan video dengan AZ. Sore harinya, Lukman mendapat kabar bahwa AZ pingsan setelah kepalanya terbentur tembok akibat dorong-dorongan dengan rekannya.
"Kami selalu mengingatkan santri untuk saling menghormati dan menjaga satu sama lain. Tapi yang namanya anak-anak, kadang hal seperti ini bisa terjadi," kata Lukmanul Hakim singkat.
Lukmanul mengatakan dirinya membawa AZ ke Puskesmas Janapria. Ia menyebut tidak ditemukan luka pada tubuh AZ saat dibawa ke puskesmas.
Simak Video "Video Viral Bullying Remaja Wanita di Blitar, Korban Dijambak 3 Orang"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)