Bupati Flores Timur, Antonius Doni Dihen, mengaku terkejut mengetahui bahwa anggaran pembentukan Koperasi Merah Putih di wilayahnya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Pernyataan itu ia sampaikan seusai mengikuti peluncuran Koperasi Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto secara daring, Senin (21/7/2024).
"Sedikit mengejutkan bahwa sumber dana dari APBDes. Saya pikir dari Danantara. Yang paling penting adalah rencana bisnis dan kajian kelayakan," kata Anton Doni.
Ia menegaskan pentingnya pembentukan rumusan usaha dan kajian kelayakan sebelum koperasi dijalankan. Pemda Flores Timur, kata dia, akan segera berkoordinasi untuk merumuskan rencana usaha yang tepat bagi koperasi yang telah terbentuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anggaran, kami berharap Jakarta konsisten ada yang dari Jakarta. Tidak sampai uang dari dana desa tapi tidak cukup. Kami menunggu petunjuk lebih jelas anggaran seperti apa," ujarnya.
Anton menilai, secara umum, ketahanan pangan di desa hanya sekitar 20 persen, dengan rata-rata anggaran di atas Rp 100 juta. Menurutnya, jumlah itu masih bervariasi antardesa dan belum tentu memadai untuk membiayai kebutuhan seperti toko saprodi.
"Ketahanan pangan cuma 20 persen, rata-rata 100 juta lebih bervariasi antadesa. Apakah itu bisa membiayai tokosaprodi. Kita Flores Timur tegas jelas di sini kita mau ikuti ilmunya," lanjutnya.
Ia juga menyoroti bahwa konsep koperasi yang disampaikan Presiden Prabowo lebih relevan dengan konteks Pulau Jawa. Sementara untuk Flores Timur, Anton menilai perlu pendekatan berbeda.
"Untuk kita (Flores Timur) tidak masuk akal. Sebagai satu daerah kita punya pendirian awal harus ada dulu. Saya kira peluang di rantai pasok bisa saja di tingkat desa juga MBG," tegasnya.
250 Koperasi Dibentuk di Flores Timur
Sebanyak 250 Koperasi Merah Putih dibentuk di Kabupaten Flores Timur. Jumlah ini merupakan akumulasi dari 229 desa dan 21 kelurahan di wilayah tersebut.
Peluncuran Koperasi Merah Putih dilakukan Presiden Prabowo Subianto secara daring. Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan bahwa koperasi merupakan alat perjuangan bangsa yang lemah.
"Konsep sederhana sama dengan konsep lidih. Satu lidih lemah tidak ada artinya. Kalau puluhan lidi dijadikan satu ini adalah alat yang bisa dibikin satu. Jadi dari lemah, lemah dan lemah jadi kekuatan. Ini adalah konsep koperasi," kata Prabowo dalam siaran langsung Kementerian Koperasi RI.
Menurut Prabowo, koperasi adalah bentuk gotong royong, yang merupakan jati diri bangsa Indonesia.
"Gerakan seperti ini tidak disukai oleh kapitalis besar," imbuhnya.
Ia berharap, koperasi dapat menjadi alat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Prabowo menilai, selama rakyat masih miskin, maka bangsa ini belum sepenuhnya merdeka.
"Negara yang merdeka adalah negara yang bisa memberi makan rakyatnya. Bangsa yang merdeka adalah yang bisa menjamin memberi kehidupan yang layak bagi seluruh rakyatnya," tandasnya.
(dpw/dpw)