Wanti-wanti Dispar Seusai Turis Ditipu Travel Agent di Labuan Bajo

Round Up

Wanti-wanti Dispar Seusai Turis Ditipu Travel Agent di Labuan Bajo

Tim detikBali - detikBali
Kamis, 05 Jun 2025 06:00 WIB
Suasana di perairan Labuan Bajo yang dipenuhi kapal wisata dan hotel.
Foto: Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. (Ambrosius Ardin/detikBali)
Manggarai Barat -

Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan (Disparekrafbud) Manggarai Barat mewanti-wanti para turis yang ingin berliburan ke Labuan Bajo agar mewaspadai travel agent yang cuma bermodalkan website. Pesan ini disampaikan merespons penipuan yang dilakukan travel agent terhadap 20 turis yang berlibur ke Labuan Bajo sebanyak Rp 101 juta.

Kepala Disparekrafbud Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori, menyoroti maraknya agen travel yang hanya bermodalkan situs web tanpa memiliki kantor fisik di daerah tersebut. Travel agent semacam ini menjadi biang kerok maraknya penipuan terhadap turis yang berlibur ke Labuan Bajo.

"Hal ini (penipuan wisatawan oleh agen travel) memang menjadi keresahan kita saat ini. Karena banyak agen yang bermodalkan website. Tidak ada kantor di Labuan Bajo," kata Stefanus, Selasa (3/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana diketahui, 20 turis yang tertipu travel agent di Labuan Bajo terdiri dari 13 wisatawan mancanegara (wisman) asal Amerika Serikat (AS) dan tujuh wisatawan nusantara (wisnus). Salah satunya adalah, Ruth Krisnianti Utami.

Ruth adalah warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di AS. Ia menikah dengan pria dari Negeri Paman Sam itu. Ruth dan suaminya baru saja melangsungkan pernikahan di Bali beberapa hari lalu. Sebanyak 13 orang turis AS yang telantar itu termasuk suami dan keluarga besar suaminya. Adapun tujuh wisnus adalah keluarga Ruth di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Mereka datang berwisata ke Labuan seusai pernikahan di Bali. Mereka tiba di Labuan Bajo Senin (2/6/2025) pagi dan langsung ke Pelabuhan Marina untuk melanjutkan perjalanan ke TN Komodo. Mereka sudah diberikan boarding pass di pelabuhan Marina oleh pihak kapal, tetapi tiba-tiba batal diberangkatkan.

Para turis itu kemudian telantar di Pelabuhan Marina Labuan Bajo karena pemilik kapal wisata menolak membawa mereka berlayar ke TN Komodo. Musababnya, travel agent yang mengurus perjalanan 20 wisatawan itu belum melunasi pembayaran. Padahal, rombongan wisatawan itu sudah membayar lunas Rp 101 juta kepada travel agent, termasuk untuk biaya sewa kapal wisata.

Dorong Travel Agent Berkantor di Labuan Bajo

Disparbud Manggarai Barat membuat telaah kasus penipuan wisatawan itu untuk disampaikan kepada bupati. Stefanus mendorong adanya aturan yang mewajibkan usaha pariwisata memiliki kantor di Labuan Bajo agar memudahkan pengawasannya.

"Terhadap kondisi ini kami sedang membuat telaahan kepada bupati agar dibuatkan regulasi agar semua pengusaha di bidang pariwisata berkantor di Labuan Bajo, di Kabupaten Manggarai Barat," tegas Stefanus.

Penipuan Rusak Citra Pariwisata Labuan Bajo

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menyayangkan kasus dugaan penipuan terhadap 20 wisatawan oleh travel agent Gratio Tour. Insiden penipuan yang terjadi pada Senin (2/6/2025) itu dinilai berdampak pada citra destinasi superprioritas Labuan Bajo.

"BPOLBF sangat menyayangkan terjadinya kasus ini yang tentunya dapat berdampak pada reputasi pariwisata Labuan Bajo dan kenyamanan wisatawan yang telah memercayakan perjalanan mereka ke destinasi unggulan ini," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, Selasa (3/6/2025).

Wisatawan itu pada akhirnya diberangkatkan setelah telantar hampir delapan jam di pelabuhan Marina Labuan Bajo. Pinisi Flores Kencana milik Zada Ulla memberangkatkan wisatawan itu setelah polisi turun tangan.

Frans mengapresiasi keputusan Zada Ulla memberangkatkan wisatawan itu walaupun Gratio Tour belum melunasi pembayaran trip. Frans mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak kapal dan memastikan tamu dilayani dengan baik.

"Kami memahami bahwa pihak kapal telah memastikan seluruh fasilitas di kapal tetap dinikmati tamu tanpa pengurangan sedikit pun. Karena berdasarkan komunikasi kami dengan pihak kapal, pelayanan tetap mereka berikan kepada para tamu," lanjut dia.

Frans mendukung penyelesaian masalah pembayaran ini secara profesional antara Gratio Tour dengan Zada Ulla agar hak dan kewajiban masing-masing pihak dapat dituntaskan sesuai ketentuan yang berlaku.

BPOLBF juga mengimbau wisatawan agar lebih berhati-hati dalam memilih travel agent. Wisatawan diminta memastikan agen yang dipilih memiliki rekam jejak tepercaya dan menyediakan perjanjian yang jelas dengan pihak kapal maupun penyedia jasa lainnya.

Bupati Minta Maaf

Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, menyampaikan permintaan maaf atas terjadinya penipuan oleh travel agent terhadap 20 wisatawan di Labuan Bajo.

"Kami menyampaikan permohonan maaf atas ulah oknum yang tidak bertanggung jawab yang menipu dan menelantarkan wisatawan yang mau berwisata di Kabupaten Manggarai Barat," ujar Edi Endi, Rabu (4/6/2025).

Edi Endi juga mengutuk keras peristiwa yang merusak citra destinasi pariwisata Labuan Bajo. Ia berharap pelaku penipuan terhadap puluhan turis itu diberikan hukuman berat.

"Saya mengutuk keras oknum yang melakukan penipuan. Diberi pelajaran, diberi sanksi yang seberat-beratnya karena ulah mereka itu merusak citra pariwisata di Labuan Bajo," tegas Edi Endi.

Ketua DPW Partai NasDem NTT itu mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat kini mengatensi kasus penipuan wisatawan itu. Ia segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk menertibkan agen perjalanan yang berkantor di Labuan Bajo maupun di luar daerah.

Edi Endi lantas mengajak wisatawan untuk tetap berkunjung ke Labuan Bajo. Ia menjamin daerah itu aman dikunjungi.

"Labuan Bajo kami pastikan aman dan nyaman, tidak akan dijumpai lagi peristiwa-peristiwa agen yang menipu para wisatawan," pungkasnya.

Korban Penipuan Terharu Bisa Tetap Berlibur ke TN Komodo

Wisatawan korban penipuan travel agent di Labuan Bajo turun dari pinisi seusai menyelesaikan trip di kawasan TN Komodo, Manggarai Barat, Rabu (4/6/2025). (Ambrosius Ardin/detikBali)Foto: Wisatawan korban penipuan travel agent di Labuan Bajo turun dari pinisi seusai menyelesaikan trip di kawasan TN Komodo, Manggarai Barat, Rabu (4/6/2025). (Ambrosius Ardin/detikBali)

Sebanyak 20 wisatawan korban penipuan travel agent di Labuan Bajo akhirnya bisa plesiran ke TN Komodo sejak 2-4 Juni 2024. Liburan mereka sebelumnya nyaris buyar lantaran telantar di Pelabuhan Marina Labuan Bajo hingga delapan jam.

Mereka berbagi pengalaman menyenangkan kala berkunjung ke destinasi yang tersohor hingga penjuru dunia itu. Ruth Krisnianti Utami, salah satu wisatawan itu, menangis terharu kala menceritakan keindahan TN Komodo.

"Saya di Komodo itu nangis banget, saya main sama anak-anak di Komodo," ujar Ruth di Pelabuhan Marina Labuan Bajo seusai menyelesaikan trip di TN Komodo, Rabu (4/6/2025). Ruth tak bisa membendung air matanya.

Selama berlibur di TN Komodo, Ruth dan rombongannya mengunjungi Pulau Komodo, Pulau Padar, Long Pink Beach hingga melakukan aktivitas snorkeling di sejumlah spot. Mereka berwisata live on board atau menginap di pinisi.

"Perjalanan kami sangat menyenangkan. Keluarga, semuanya sangat menikmati. Kami snorkeling, kami ngeliat banyak banget apa namanya, ikan-ikan, karang-karangnya sangat cantik," tutur Ruth.

"Saya kesannya sangat baik, anak saya, keluarga kami sangat mencintai dan sangat-sangat senang melihat apa yang ada di Indonesia. Kami ke Pulau komodo. Pada saat saya ke Pulau komodo, saya bermain bersama anak-anak lokal di Komodo," imbuh Ruth.

Ruth menuturkan sengaja membawa keluarga suaminya dan keluarganya sendiri ke TN Komodo agar bisa menikmati keindahan Indonesia. Ruth senang karena keluarga besarnya bisa menikmati pengalaman berkesan di TN Komodo walaupun ditipu travel agent.

"Sebenarnya tujuan saya bawa keluarga ke sini untuk kasih lihat mereka bahwa Indonesia itu cantik sekali. Bahwa Indonesia itu banyak rakyat yang sebenarnya dengan tourism, saya harapkan uang-uang turis bisa membantu membangun rakyat-rakyat Indonesia," terang Ruth.

Korban Harap Penipu Ditangkap

Rombongan Ruth ditipu travel agent bernama Gratio Tour. Travel agent milik Dominikus itu berkantor di Labuan Bajo. Ruth berharap Domikus ditangkap supaya kejadian serupa tak menimpa wisatawan lain yang berkunjung ke Labuan Bajo.

"Harapan saya juga Dominikus Aliansi itu tertangkap supaya agen-agen lain tidak ada yang berani lagi melakukan hal-hal seperti ini terhadap orang-orangnya sendiri, terhadap saudara-saudaranya sendiri karena biar gimanapun kita ini saudara setanah air. Jadi kalau ada yang mencuri, dia mencuri dari saudaranya," tegas Ruth dengan mata berkaca-kaca.

Ruth Krisnianti Utami, salah satu wisatawan korban penipuan travel agent di Labuan Bajo berbagi kesannya menikmati keindahan Taman Nasional Komodo, Rabu (4/6/2025). (Ambrosius Ardin/detikBali)Foto: Ruth Krisnianti Utami, salah satu wisatawan korban penipuan travel agent di Labuan Bajo berbagi kesannya menikmati keindahan Taman Nasional Komodo, Rabu (4/6/2025). (Ambrosius Ardin/detikBali)

Menurut Ruth, kedatangan wisatawan ke TN Komodo bisa memberikan manfaat ekonomi bagi warga lokal. Sangat disayangkan kalau wisatawan tak bisa datang ke sana karena menjadi korban penipuan. Warga lokal di TN Komodo itu jadinya yang rugi.

"Saya lihat ini kalau wisatawan asing uang yang masuk itu ratusan juta nggak nyampe ke tangan anak-anak yang punya mimpi besar (kalau wisatawan ditipu). Harapannya kan dengan turisnya naik, anak-anak kecil ini punya banyak mimpi, mimpi mereka pun bisa tercapai," ujar Ruth.

"Jadi kemarin saya lihat rakyat-rakyat lokal itu. Harapannya dengan saya ikut tour, uang yang masuk ke pulau-pulau ini bisa sampai ke tangan mereka. Jadi mereka juga bisa menikmati hasil dari tourism ini sendiri," harap Ruth.




(iws/iws)

Hide Ads