Gerai penjualan tiket kapal laut di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyediakan tempat istirahat dan kopi gratis untuk pemudik. Pemudik bisa beristirahat sejenak sembari menunggu penyeberangan di Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur, menuju Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa.
"Ketika para pemudik membeli tiket kapal, kami di sini menawarkan kopi gratis dan tempat untuk beristirahat bagi para pemudik sambil menunggu pemberangkatan kapal," kata Nabila (25), salah satu penjual tiket saat detikBali temui di gerainya, Rabu (26/3/2025).
Menurut Nabila, pemudik tentunya merasa capek setelah berjam-jam berkendara, terutama yang memakai motor. Ia kemudian berinisiatif menyediakan tempat istirahat dan juga kopi gratis untuk pemudik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sembari mereka menunggu pemberangkatan kapal, kami sediakan tempat istirahat dan kopi gratis," ujar Nabila.
Nabila mengakui penjualan tiketnya meningkat saat momentum mudik Lebaran 2025. Namun, kenaikan penjualan itu tidak signifikan lantaran ada banyak gerai yang menjual tiket penyeberangan di Pelabuhan Kayangan.
"Jika hari biasa tidak dalam keadaan mudik, yang laku sehari kadang 5 sampai 10 tiket. Ketika musim mudik seperti sekarang ini, cukup meningkatlah ada sekitar 20 tiket sehari yang laku," ungkap Nabila.
Penjual tiket lain, Reza (27), setali tiga uang. Penjualannya bisa mencapai 25 tiket saat musim mudik Lebaran.
"(Penjualan tiket) tergantung ramainya, tetapi ketika mudik saat ini ada sekitar 25 tiket, itu pun pembelinya kebanyakan para pemotor," jelas Reza.
Reza menuturkan proses pemesanan tiket di gerai cukup mudah. Ia tinggal menyiapkan tiket dalam bentuk barcode maupun print out saat pembeli selesai melakukan pembayaran. Penumpang nantinya tinggal menunjukkan kode yang sudah disediakan oleh gerai kepada petugas jaga saat akan menyeberang.
Menurut Reza, harga tiket kapal yang dijual bervariasi, tergantung jumlah orang, jenis, dan bobot kendaraan. Kendaraan yang dipakai pemudik terdapat golongannya masing-masing, baik roda dua maupun empat.
"(Harganya) mulai dari harga Rp 30 ribu hingga harga tertinggi itu Rp 2 juta untuk kendaraan yang berat seperti mobil tronton," beber Reza.
Salah satu pemudik, Rozi Anwar (31), mengungkapkan selalu membeli tiket di gerai ketika hendak menyeberangan dari Pelabuhan Kayangan menuju Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa.
"Sudah biasa beli tiket secara langsung, hitung-hitung untuk pemberdayaan ekonomi terhadap masyarakat sekitar pelabuhan, apalagi kalau ada tempat istirahatnya juga," ungkap Rozi.
Selain itu, Rozi beralasan, membeli tiket di gerai secara langsung tidak ribet karena tidak perlu menginstall aplikasi untuk membeli tiket kapal.
(hsa/dpw)