Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengerahkan satuan tugas untuk menangkap gelandangan dan pengemis (gepeng), anak jalanan (anjal), hingga badut dan sejenisnya saat Ramadan 2025.
"Kami sudah kumpulkan satgas, sekitar 60 orang, untuk turun patroli di titik-titik jalan protokol (jelang Ramadan)," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Mataram, Lalu Syamsul Adnan, kepada wartawan, Kamis (27/2/2025).
Syamsul menuturkan satgas Dinsos Mataram akan dibagi dalam tiga sesi, yakni pagi, siang hingga malam. Mereka akan patroli ke sejumlah titik rawan selama Ramadan, seperti di wilayah selatan Kota Mataram, Perempatan Jalan Tanah Haji, Jalan Majapahit, dan beberapa titik lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Biasanya ramai) anjal, gepeng, termasuk (badut) di sana. Kami akan tertibkan (dan kemudian ditangkap)," jelas Syamsul.
Para anjal, gepeng, dan sejenisnya yang berasal dari Mataram akan diserahkan kepada Pusat Pelayanan Sosial (Pusyansos) Bale Harum setelah ditangkap. Dinsos Mataram akan mengecek identitas dan nomor induk kependudukan (NIK) guna mengetahui mereka masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau tidak.
"Kalau dia warga luar, kami akan komunikasikan dengan dinsos di luar daerah (untuk kami pulangkan)," tutur mantan Camat Sandubaya tersebut.
Di sisi lain, untuk mempermudah pencarian gepeng, anjal dan sejenisnya, Dinsos Mataram kerap berkolaborasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Mataram melalui kamera Area Traffic Control System (ATCS).
"Teman-teman (di Dishub Mataram) tetap menginformasikan via WhatsApp kalau ada warga (anjal, gepeng dan sejenisnya) di perempatan atau titik-titik (rawan) melalui ATCS," terang Syamsul.
(hsa/hsa)