Andriko Pastikan Jembatan Termanu dan Kapsali di Kupang Diperbaiki Tahun Ini

Andriko Pastikan Jembatan Termanu dan Kapsali di Kupang Diperbaiki Tahun Ini

Sui Suadnyana, Yufengki Bria - detikBali
Selasa, 11 Feb 2025 18:01 WIB
Pj Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, saat diwawancarai di kantornya, Selasa (11/2/2025). (Yufengki Bria/detikBali)
Foto: Pj Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, saat diwawancarai di kantornya, Selasa (11/2/2025). (Yufengki Bria/detikBali)
Kupang -

Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Andriko Noto Susanto, memastikan beberapa ruas jalan, termasuk Jembatan Termanu dan Jembatan Kapsali di Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, diperbaiki tahun ini. Jembatan itu sebelumnya ambruk akibat cuaca ekstrem.

"Ya (dikerjakan tahun ini). Jadi, kemarin kami sudah lakukan tanggap darurat agar bisa dilewati kendaraan," ujar Andriko seusai memberikan penghargaan kepada lima siswa juara Abacus World Competition 2024 di Kantor Gubernur NTT, Selasa (11/2/2025).

Andriko menegaskan sudah memerintahkan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk segera mengusulkan Jembatan Termanu dan Jembatan Kapsali serta beberapa jalan dan jembatan lain agar diperbaiki secara permanen tahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian, ada beberapa ruas jalan juga, itu akan diperbaiki secara permanen. Itu yang putus sekarang sudah ada alat berat yang kerja. Termasuk kejadian banjir rob di Desa Tablolong juga akan dibangun tembok penahan," jelas Andriko.

Tak Terdampak Efisiensi

Andriko memastikan efisiensi anggaran tak berdampak bagi pembangunan infrastruktur yang rusak akibat cuaca ekstrem di NTT. Layanan publik, Andriko berujar, harus tetap berjalan dan dimaksimalkan.

"Nggak ada dampak. Yang namanya layanan publik itu tidak boleh berdampak. Jadi itu sudah menjadi pesannya Bapak Presiden (Prabowo Subianto)," terang mantan Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) itu.

"Infrastruktur yang rusak pasti akan segera diperbaiki. Jadi kemarin yang dilakukan adalah anggaran-anggaran diefisienkan artinya anggarannya masih diberikan. Itu masih ada, tidak ke mana-mana," sambung Andriko.

Sehingga, Andriko melanjutkan, anggaran tersebut dikembalikan lagi untuk kepentingan yang berhubungan dengan layanan publik. Meski demikian, Andriko belum mengetahui pasti soal efisiensi anggaran di NTT.

"Untuk NTT sendiri, nilainya saya tidak terlalu hafal ya. Tetapi bagi saya, itu (efisiensi anggaran) bukan final. Oh ini anggaran kemudian diblok lalu selesai. Tidak seperti itu," jelas Andriko.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang menyiapkan jalan alternatif melalui poros tengah atau melalui Lelogama, Kecamatan Amfoang Selatan ke Naikliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut. Hal ini bertujuan agar mobilitas masyarakat kembali lancar setelah putusnya Jembatan Termanu di Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Pemkab sudah turunkan alat berat untuk membuat jalur alternatif dari Naikliu ke Lelogama agar kecamatan-kecamatan di amfoang bisa melewati ke Kupang," ujar Penjabat (Pj) Bupati Kupang, Alexon Lumba, Selasa (4/2/2025).

Alexon menegaskan Jembatan Termanu merupakan kewenangan Pemprov NTT. Namun, Pemkab Kupang berupaya ikut mengatasi dengan menerjunkan sejumlah alat berat pada Sabtu (1/2/2025).

Alat berat itu, Alexon melanjutkan, mulai membersihkan gorong-gorong Jembatan Siumate di Desa Naitae, Kecamatan Fatuleu Barat, yang tersumbat material batu dan kayu hingga banjir meluap ke pemukiman warga. Selain itu, alat berat juga sedang membuka jalur alternatif dari kaki Gunung Timau ke Naikliu atau melalui Observatorium Timau.

"Beberapa titik ruas jalan dari Naikliu ke Lelogama itu memang butuh penanganan serius. Jadi, kemarin saya sudah perintahkan teman-teman di Dinas PUPR Kabupaten Kupang untuk turunkan alat berat dan sudah mulai bekerja itu," jelas Alexon.




(iws/iws)

Hide Ads