Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Andriko Noto Susanto, memberikan penghargaan kepada lima siswa sekolah dasar (SD) penyabet juara Abacus World Competition 2024. Penghargaan diberikan di Kantor Gubernur NTT, Selasa (11/2/2025).
Lima siswa yang diberikan penghargaan adalah Caesar Hendrik Meo Tnunay alias Nono, siswa kelas 4 SDN Buraen 1 sebagai juara 1 dengan poin 195.039. Kemudian, Scarlett Damiaty Trinch Fangidae, siswa kelas 4 di Excellent Spirit Christian School (ESCS) Kupang sebagai juara 2 dengan jumlah poin 134.816.
Novantry Maharani Rambu Day Tonael, siswi kelas 3 SDN Kuasaet, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, sebagai juara 3 dengan jumlah poin 132.214. Selanjutnya, Gilbert Arnolus Julius Mooy, siswa kelas 5 di Montessori School Kupang sebagai juara 4 dengan jumlah poin 79.867.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terakhirnya adalah Efran Elajaro Archerio Jusuf, siswa kelas 4 SD Kristen Hosana Kupang sebagai juara 5 dengan jumlah poin 74.492.
Penghargaan yang diberikan berupa sertifikat, piala, dan uang tunai. Caesar Hendrik Meo Tnunay alias Nono mendapat uang tunai sebesar Rp 7 juta, Scarlett Damiaty Trinch Fangidae Rp 6 juta, Novantry Maharani Rambu Day Tonael Rp 5 juta, Gilbert Arnolus Julius Mooy Rp 4 juta, dan Efran Elajaro Archerio Jusuf Rp 3 juta.
Andriko menjelaskan lima siswa yang menjuarai ajang tersebut punya disiplin, konsistensi, dan tekad yang tinggi dalam belajar. Sehingga, mereka bisa menjadi juara tingkat dunia.
"Mana mungkin mereka tidak punya tekad yang kuat dalam satu tahun bisa melakukan pengerjaan soal secara terus-menerus. Yang pentingnya di situ (juara dunia)," jelas Andriko.
Andriko sangat bangga dengan prestasi yang sudah diraih oleh para siswa itu. Dia juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya. Namun, Andriko menekankan agar para siswa terus memupuk keberanian serta lebih giat lagi dalam belajar.
"Mereka adalah kebanggaan NTT. Saya sangat mengapresiasi kelima adik-adik ini. Bagi yang belum mendapat juara 1, kalian harus berani tampil lagi dan terus belajar," terang Andriko.
Menurut Andriko, pendidikan merupakan suatu hal yang merubah karakter seseorang menjadi baik. Sebab, Andriko melanjutkan, tidak ada yang bisa menyelamatkan anak bangsa bila tidak belajar.
"Jadi bagi saya pendidikan karakter juga penting. Akhirnya pintar itu bisa diraih, tetapi rasa hormat, adab dan sopan santun, itu jarang didapati di generasi sekarang," jelas Andriko.
(iws/gsp)