Penemuan tengkorak manusia menghebohkan warga Desa Pohgading, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tengkorak itu ditemukan oleh warga yang hendak memancing belut. Kabar ini menjadi salah satu peristiwa di Nusa Tenggara (Nusra) yang menarik perhatian pembaca detikBali selama sepekan terakhir.
Ada pula peristiwa kecelakaan rombongan dokter di Lembata, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Di Kota Kupang, jembatan yang menghubungkan Pasar Kasih Naikoten 1, Kecamatan Kota Raja, ambruk, Selasa malam. Jembatan itu rusak karena daerah tersebut diguyur hujan deras beberapa waktu terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, ada penggerebekan narkoba di Desa Beleka Daya, Lombok Tengah. Sejumlah perempuan turut diamankan polisi dalam penggerebekan tersebut.
Sementara itu, peristiwa mengerikan menimpa seorang nelayan warga Desa Benihading II, Kecamatan Buyasuri, Lembata, NTT. Nelayan bernama Anselmus Olong (50) itu tewas diterkam buaya saat menangkap ikan di perairan Desa Bean.
Berikut rangkuman peristiwa terpopuler di NTB dan NTT selama sepekan terakhir dalam rubrik Nusra Sepekan detikBali.
Geger Mancing Belut Ketemu Tengkorak
Warga Desa Pohgading, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur, NTB, menemukan tengkorak manusia di area irigasi persawahan, Selasa (28/1/2025). Kepala Desa Pohgading, Mukti, memastikan bahwa lokasi penemuan tersebut merupakan bekas kuburan lama.
"Berdasarkan keterangan para tetua di desa kami, lokasi itu memang dulunya bekas kuburan lama. Masyarakat di sini menyebutnya Makam Jaran, dan kami sudah buatkan surat pernyataan resmi tentang hal ini," ujar Mukti kepada detikBali, Kamis (30/1/2025).
![]() |
Mukti menduga tengkorak itu muncul akibat erosi tanah di lokasi yang kini menjadi saluran irigasi pertanian.
"Tempat itu mungkin sudah tertimbun sejak lama, tetapi karena faktor alam dan digunakan sebagai irigasi oleh petani, bisa saja semakin terkikis," jelasnya.
Pemerintah Desa Pohgading bersama warga berencana untuk menguburkan kembali tengkorak tersebut di tempat pemakaman umum.
"Kami akan kuburkan kembali dan sedang kami persiapkan," kata Mukti.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi negatif terkait penemuan tersebut dan tidak menyebarkan berita bohong agar tidak menimbulkan keresahan.
Sebelumnya, dua warga yang sedang memancing belut di jalur irigasi Kesubakan Sukamulia, Desa Pohgading, menemukan tengkorak tersebut sekitar pukul 16.00 Wita, Selasa.
"Menurut keterangan saksi, Rido dan rekannya, Ferdy, mereka menemukan tengkorak itu di jalur irigasi persawahan," jelas Kepala Seksi Humas Polres Lombok Timur, Nicolas Oesman, dalam keterangan tertulis, Rabu (29/1/2025).
Setelah menemukan tengkorak, Rido dan Ferdy memberi tahu petani yang sedang menggarap lahan di sekitar lokasi. Mereka kemudian memeriksa kembali temuan itu bersama-sama.
Laporan baru disampaikan ke Polsek Pringgabaya pada Rabu. Lantas, polisi bersama aparat desa langsung menuju lokasi untuk mengidentifikasi dan mengevakuasi tengkorak tersebut.
Kecelakaan Mobil Rombongan Dokter
Mobil Toyota Rush warna putih milik RSUD Lembata terbakar hangus, Senin (27/1/2025), pukul 17.30 Wita, di Jalan Raya Wure, Desa Nilanapo, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, NTT. Kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa.
Kasi Humas Polres Lembata, Brigpol Tommy Bartels, mengungkapkan mobil tersebut mengangkut empat dokter yang sedang dalam perjalanan pulang ke Lewoleba setelah berwisata ke Pantai Wade, Desa Balurebong, Kecamatan Lebatukan.
"Empat orang penumpang yang merupakan para dokter dan staf RSUD Lembata berkreasi di Pantai Wade, Desa Balurebong, Kecamatan Lebatukan," ujar Tommy kepada detikBali, Selasa.
Saat tiba di lokasi kejadian, mobil mendadak mogok dan sempat didorong oleh penumpangnya. "Namun kendaraan tersebut tidak hidup serta mengeluarkan asap dari bagian mesin mobil dan langsung terbakar," tambah Tommy.
Penumpang sempat meminta pertolongan warga, tetapi lokasi kejadian jauh dari permukiman.
"Sekitar 15 menit kemudian baru ada warga yang mendatangi TKP, namun tidak mendekat karena api sudah menjalar di seluruh badan mobil," jelasnya.
Para penumpang akhirnya menumpang sebuah dump truck yang melintas dari arah Atanila menuju Walang Sawah, hingga tiba di Desa Hoelea 1, Kecamatan Omesuri, sekitar pukul 19.20 Wita. Dari sana, rombongan dijemput kendaraan lain menuju Lewoleba.
Tommy memastikan kejadian tersebut mengakibatkan kerugian ratusan juta rupiah, tapi tidak ada korban jiwa. "Bangkai kendaraan belum dievakuasi dari TKP," ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Lembata Yosep Freidamentz Paun membenarkan bahwa mobil tersebut merupakan kendaraan operasional rumah sakit.
"Mobil itu operasional untuk dokter residen. Saat libur mereka jalan-jalan ke tempat wisata Wade. Saat pulang, terjadi musibah, mobil macet, dan sempat keluar percikan api lantas terbakar," katanya.
Menurut Yosep, mobil tersebut mengangkut lima orang, termasuk sopir. "Dokter semua, dan tour guide-nya adalah orang asli desa itu," imbuhnya.
Jembatan Penghubung Pasar Kasih Naikoten Ambruk
Jembatan yang menghubungkan Pasar Kasih Naikoten 1, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ambruk, Selasa (28/1/2025) malam. Jembatan itu rusak karena daerah tersebut diguyur hujan deras beberapa waktu terakhir.
"Karena hujan deras menyebabkan debit air tinggi dan sangat deras, terjadi abrasi di bawah jembatan yang mengakibatkan jembatan patah," ujar Kalaksa BPBD Kota Kupang, Ernest Ludji kepada detikBali, Rabu (29/1/2025).
Ernest menjelaskan Pasar Kasih Naikoten 1 terhubung dengan dua jembatan. Adapun, jembatan yang rusak itu terletak di RT 20, RW 08, Kelurahan Naikoten.
Ernest mengimbau warga yang tinggal di bantaran sungai waspada karena tingginya intensitas hujan. "Kami imbau agar warga yang berdomisli atau tinggal di bantaran-bantaran kali yang ada di Kota Kupang untuk waspada dengan derasnya arus air akibat curah hujan yang tinggi," imbuhnya.
![]() |
Ernest juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang sampah di selokan atau drainase. Tujuannya, agar tidak terjadi banjir.
Emak-emak Diamankan dalam Penggerebekan Narkoba
Sejumlah perempuan turut diamankan polisi saat penggerebekan rumah terduga pengedar narkoba di Desa Beleka Daya, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah, NTB, Kamis pagi. Emak-emak tersebut saat ini diperiksa di kantor polisi.
"Intinya kami amankan dulu. Yang mengganggu dan ribut, kami amankan," kata Kasi Humas Polres Lombok Tengah Iptu Lalu Brata Kusnadi, Kamis.
Brata mengungkapkan penggerebekan tersebut melibatkan sekitar 300 aparat gabungan dari Polres Lombok Tengah, Polda NTB, serta TNI. Operasi dimulai sejak pukul 05.00-10.00 Wita.
Menurut Brata, status masing-masing warga yang diamankan akan ditentukan setelah pemeriksaan selesai. "Apakah termasuk pemakai, pengedar, bandar, atau hanya sekadar mengganggu jalannya operasi narkoba, kami tunggu hasil pemeriksaan," imbuhnya.
Brata juga belum dapat memastikan jumlah barang bukti yang disita dari penggerebekan tersebut lantaran masih dalam proses penghitungan. Di sisi lain, ia menyebut alasan penggerebekan dilakukan sejak pagi hari agar lebih mudah mengamankan warga lantaran belum beraktivitas.
"Harapan kami semoga tidak ada lagi warga terlibat narkoba," pungkasnya.
Sebelumnya, polisi menggerebek rumah terduga pengedar narkoba di Desa Beleka Daya, Kecamatan Praya Timur, pada Kamis pagi. Operasi ini dipimpin langsung oleh Dirresnarkoba Polda NTB Kombes Roman Smaradhana Alhaj dan Kapolres Lombok Tengah AKBP Iwan Hidayat.
Berdasarkan video yang beredar, situasi menegangkan terjadi di lokasi penggerebekan tersebut. Terlihat seorang wanita dibawa menggunakan kendaraan roda dua dan dikawal ketat aparat kepolisian. Sejumlah anggota Brimob bersenjata lengkap juga tampak berjaga di sekitar lokasi penggerebekan.
Nelayan Tewas Dimakan Buaya
Seorang nelayan warga Desa Benihading II, Kecamatan Buyasuri, Lembata, NTT, Anselmus Olong (50), diterkam buaya saat menangkap ikan di perairan Desa Bean pada Kamis (30/1/2025) pukul 04.00 Wita. Korban diserang saat sedang melepas pukat.
"Diduga diterkam buaya di perairan Desa Bean," ujar Kapolsek Buyasuri Iptu Ahmad Peu Ohaq kepada wartawan, Sabtu (1/2/2025).
Setelah kejadian, warga melakukan pencarian hingga ke Pantai Muara Haliwo, Desa Atanila. Namun hingga Kamis malam korban belum ditemukan.
Keesokan harinya, Jumat (31/1/2025), pencarian dilanjutkan hingga ke area semak pepohonan di tepi pantai. Sekitar pukul 12.05 Wita, Anselmus ditemukan dalam kondisi tubuh tidak utuh.
"Dada, perut, pantat, dan sepotong kaki tidak utuh," ujar Ahmad.
Warga terus berusaha mencari sisa bagian tubuh korban, namun pencarian dihentikan karena hari mulai malam.
Pada pukul 16.30 Wita, keluarga korban bersama tokoh adat menggelar musyawarah di rumah Lukman Nilanapo yang difasilitasi oleh Kapolsek Buyasuri. Dalam pertemuan itu, keluarga korban menyatakan menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan sepakat untuk memakamkan jasad Anselmus di kampung halamannya, Desa Benihading II.
"Keluarga menerima peristiwa tersebut sebagai musibah," tandas Ahmad.
(hsa/hsa)