Ayah-Anak di Manggarai Timur Tewas Akibat Keracunan Ikan Buntal

Ayah-Anak di Manggarai Timur Tewas Akibat Keracunan Ikan Buntal

Sui Suadnyana, Ambrosius Ardin - detikBali
Senin, 16 Des 2024 18:19 WIB
Ilustrasi jenazah
Foto: Ilustrasi jenazah. (Thinkstock)
Manggarai Timur -

Ayah bernama Amri (37) dan anaknya, Harun Adiman (8), di Kampung Nanga Lanang, Desa Bea Ngencung, Kecamatan Rana Mese, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas keracunan seusai makan ikan buntal, Minggu (15/12/2024) sekitar pukul 23.30 Wita. Mereka sempat dirawat di rumah sakit, tetapi nyawanya tak tertolong.

"Nyawa kedua korban tidak bisa tertolong dan meninggal dunia pukul 23.30 Wita karena murni keracunan ikan. Pada Senin, 16 Desember 2024 pukul 01.00 Wita dini hari jenazah kedua korban dibawa ke rumah duka," kata Kapolsek Borong, AKP David Neto, Senin (16/12/2024).

Amri dan Harun makan telur ikan buntal di rumah mereka pada Minggu (15/12/2024) sekitar pukul 19.30 Wita. Istri Amri sempat melarang mereka makan ikan powa, sebutan warga lokal untuk ikan buntal, karena tahu ikan itu beracun. Namun, Amri dan Harun mengabaikan larangan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekitar 15 menit setelah makan telur ikan buntal tersebut, kedua korban mengalami gatal-gatal pada bibir, tegang pada leher, dan pusing," jelas David.

Keluarga membawa Amri dan Harun ke rumah sakit di Lehong, Manggarai Timur, pukul 22.20 Wita. Sempat ditangani tenaga kesehatan, tetapi nyawa mereka tak tertolong

"Terkait kematian korban karena keracunan ikan, pihak keluarga menerima ikhlas dan menganggap bahwa kejadian tersebut sebagai takdir dan jalan hidup kedua korban," jelas David.




(hsa/hsa)

Hide Ads