Gedung baru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Batulayang, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), akhirnya diresmikan. Bangunan sekolah tersebut sebelumnya telah rusak hampir lima tahun akibat gempa Lombok 2018.
Gedung baru SDN 2 Batulayang diresmikan secara langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur, Muhammad Juaini Taofik, Kamis (5/12/2024). Gedung sekolah yang telah direvitalisasi tersebut dikerjakan menggunakan dana alokasi khusus (DAU) 2024.
Melalui momen peresmian itu, Juaini berpesan kepada siswa dan guru SDN 2 Batulayang agar dapat memelihara gedung sekolah dengan baik dan dimanfaatkan secara optimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keberadaan bangunan baru ini harus disyukuri dan diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan siswa dan tenaga pendidik dalam proses belajar mengajar," ujar Junaidi dalam sambutannya.
Di sisi lain, Junaidi mendorong komite untuk aktif dan menjalin komunikasi yang baik dengan sekolah. Sebab, ia menilai, maju mundurnya sebuah sekolah tidak hanya karena infrastruktur atau kualitas tenaga pendidik, tetapi juga peran masyarakat, utamanya komite sekolah.
"Kalau ada sekolah yang pelungguh (kalian) lihat mungkin maju, setengah maju, bahkan ada yang mungkin kurang, salah satunya adalah faktor komite sekolahnya," ujar Junaidi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Lombok Timur, Izzudin, mengakui masih banyak sekolah selain SDN 2 Batuyang yang terdampak gempa bumi belum diperbaiki. Meski demikian, Disdikbud Lombok Timur sudah mempunyai solusi terkait persoalan tersebut.
Izzudin menjelaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur akan mengalokasikan Dana Alokasi Umum (DAU) Bidang Pendidikan sebesar Rp 15 miliar untuk sekolah dasar dan menengah, termasuk taman kanak-kanak (TK) negeri.
"Tidak itu saja, terdapat pula Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas infrastruktur sekolah yang ada di daerah ini," ungkap Izzudin.
Senada dengan Juaini, Izzudin juga berharap pihak sekolah dan masyarakat dapat bersinergi untuk memajukan sekolah. "Tentunya dengan menggandeng pula unsur masyarakat lainnya seperti wakil-wakil rakyat melalui pokok-pokok pikiran dewan," jelas Izzudin.
(iws/iws)