Puluhan Rumah di Flores Timur Dibakar Saat Warga Tidur, 1 Orang Tewas

Puluhan Rumah di Flores Timur Dibakar Saat Warga Tidur, 1 Orang Tewas

Yurgo Purab - detikBali
Senin, 21 Okt 2024 12:24 WIB
Puing-puing rumah yang dibakar warga di Flores Timur, Senin (21/10/2024).
Puing-puing rumah yang dibakar warga di Flores Timur, Senin (21/10/2024). (Foto: Yurgo Purab/detikBali)
Flores Timur - Seorang warga tewas setelah puluhan rumah dibakar massa di Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Peristiwa itu terjadi saat warga tengah tertidur lelap, sekitar pukul 04.30 Wita, Senin (21/10/2024).

Selain satu korban tewas terbakar, tercatat enam warga lain mengalami luka-luka. Berdasarkan perhitungan sementara, 23 rumah hangus dibakar. Para pelaku diduga kuat merupakan massa dari Desa Ile Pati, Adonara Barat.

"Yang meninggal Simon Sanga Mado (70)," kata salah seorang keluarga korban, Mikhael Pati Lewar, kepada detikBali di lokasi kejadian, Senin.

Kepala Desa Bugalima Rikardus Baka Tukan mengungkapkan aksi tersebut dipicu masalah sengketa lahan yang melibatkan dua desa, yakni Desa Bugalima dan Desa Ile Pati. Menurutnya, para korban luka sudah dibawa ke RSUD Larantuka, Flores Timur.

Rikardus mengisahkan sekitar pukul 04.30 Wita warga mendengar letusan bom rakitan yang dilempar oleh massa dari Desa Ile Pati. Ratusan warga langsung panik.

"Mereka tidak tahu harus menyelamatkan ibu dan anak-anak atau harus menghadapi warga yang datang membawa bom rakitan dan senapan angin," ungkap Rikardus.

Di tengah situasi kacau, dia melanjutkan, sejumlah warga terkena lemparan batu dan tembakan dari senapan angin.

"Peluru kena di belikat belakang, kena di bahu, dan dua orang kena lempar kepala bocor. Dua orang dari Desa Wureh dan empat orang dari Desa Bugalima," ujarnya kepada detikBali di lokasi kejadian.

Rikardus mengatakan tiga warga Bugalima kena kena tembak senapan dan satu warga dilempar batu. Sementara, satu warga dari Desa Wureh kena tembak dan satu kena lempar batu. Saat ini, warga desa yang jadi korban, terutama ibu dan anak-anak, sudah dievakuasi ke Desa Wureh yang merupakan desa tetangga.

Saat ini situasi di lokasi masih mencekam. Kabel-kabel listrik berserakan di atas tanah. Api masih tampak menyala di beberapa rumah yang terbakar. Gudang usaha kopra milik warga juga hangus. Bau tak sedam menyeruak dari lokasi kebakaran.

Aktivitas sekolah tidak bisa berjalan. Warga yang hendak lewat ke desa tetangga juga terus berhati-hati ke sana. Tampak anggota TNI dan polisi tengah berjaga ketat di lokasi kejadian.

"Rumah rata tanah. Barang habis semua," kata Stefanus Soge, salah seorang warga, dengan raut sedih.




(hsa/gsp)

Hide Ads