Polisi menangkap 11 orang yang diduga terlibat dalam perusakan dan pembakaran puluhan rumah di Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (21/10/2024).
"Awalnya ada enam orang yang kami amankan. Kemudian, ada lima lagi. Mereka diduga melakukan perusakan. Kami melakukan penegakan hukum supaya situasi tetap kondusif," ujar Kabag Ops Polres Flores Timur, AKP Ridwan, Senin.
Dia mengungkapkan hasil sementara pendataan petugas, ada 51 rumah yang hangus dibakar. Para pelaku merupakan massa dari Desa Ile Pati, Adonara Barat. Ridwan memastikan korban tewas satu orang, yakni Simon Sanga Mado (70). Korban menderita stroke sehingga tak bisa menyelamatkan diri saat rumahnya turut dibakar. Dia pun terpanggang hidup-hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Total 51 rumah, korban jiwa ada satu," ujar Ridwan.
Selain mengamankan 11 orang, dia melanjutkan, polisi juga sedang mengindentifikasi beberapa tokoh masyarakat yang menjadi dalang pembakaran rumah.
"Imbauan kepada masyarakat Ile Pati apabila ada permasalahan ditempuh dengan jalur hukum yang ada. Kami berharap warga Ile Pati kembali ke desanya," tegas Ridwan.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah orang membakar puluhan rumah di Desa Bugalima, Senin dini hari. Peristiwa itu terjadi saat warga tengah tertidur lelap, sekitar pukul 04.30 Wita.
Selain satu korban tewas terbakar, tercatat enam warga lain mengalami luka-luka. Kepala Desa Bugalima Rikardus Baka Tukan mengungkapkan aksi tersebut dipicu masalah sengketa lahan yang melibatkan dua desa, yakni Desa Bugalima dan Desa Ile Pati. Menurutnya, para korban luka sudah dibawa ke RSUD Larantuka, Flores Timur.
Rikardus mengisahkan sekitar pukul 04.30 Wita warga mendengar letusan bom rakitan yang dilempar oleh massa dari Desa Ile Pati. Ratusan warga langsung panik.
"Mereka tidak tahu harus menyelamatkan ibu dan anak-anak atau harus menghadapi warga yang datang membawa bom rakitan dan senapan angin," ungkap Rikardus.
Di tengah situasi kacau, dia melanjutkan, sejumlah warga terkena lemparan batu dan tembakan dari senapan angin.
"Peluru kena di belikat belakang, kena di bahu, dan dua orang kena lempar kepala bocor. Dua orang dari Desa Wureh dan empat orang dari Desa Bugalima," ujarnya kepada detikBali di lokasi kejadian.
Saat ini, warga desa yang jadi korban, terutama ibu dan anak-anak, sudah dievakuasi ke Desa Wureh yang merupakan desa tetangga.
Saat ini situasi di lokasi masih mencekam. Kabel-kabel listrik berserakan di atas tanah. Api masih tampak menyala di beberapa rumah yang terbakar. Gudang usaha kopra milik warga juga hangus. Bau tak sedap menyeruak dari lokasi kebakaran.
(hsa/gsp)