Status siaga darurat bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali diperpanjang. Penetapan status tanggap darurat itu tertuang dalam Keputusan Bupati Flores Timur Nomor: BPBD.300.2.2.5/018/BIS.KL/V1/2024 dan ditandatangani oleh Penjabat (Pj) Bupati Flores Timur Sulastri HA Rasyid.
Rasyid menjelaskan perpanjangan status siaga darurat bencana itu berdasarkan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki dari level II (waspada) ke level III (siaga). "Menetapkan perpanjangan status siaga darurat bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sejak tanggal 25 Juni 2024 sampai dengan tanggal 25 September 2024," tulis Sulastri dalam surat yang diterima detikBali, Selasa (25/6/2024).
Sulastri mengatakan segala biaya yang dikeluarkan akibat ditetapkannya keputusan tersebut dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja nasional, anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Flores Timur tahun anggaran 2024, dan atau sumber dana lainnya yang sah dan tidak mengikat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-laki kembali meletus pada Selasa pagi. Tinggi kolom abu akibat erupsi gunung api itu mencapai 1.000 meter dari puncak gunung.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Adzan Anugrah Indiarsyah, mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi.
Sementara itu, warga yang tinggal di sekitar gunung itu mulai mengeluh sakit. Kebanyakan dari mereka mengalami batuk dan pilek.
Abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki terus berjatuhan di Desa Hokeng Jaya, Boru, Klantanlo, Dulipali, Boru Kedang, Pululera dan sekitarnya. Warga juga mulai kesulitan untuk mendapatkan air bersih untuk minum, masak, hingga mencuci pakaian lantaran terpapar abu.
(iws/iws)