Gempa bumi magnitudo (M) 5,5 yang berpusat di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyebabkan satu bangunan dapur milik warga Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara, ambruk rata dengan tanah.
Kasat Samapta Lombok Utara Iptu I Gusti Made Suarjaya mengatakan bangunan yang ambruk tersebut milik Sulaiman, warga Dusun Jambianom, Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara. Beruntung, peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa.
"Bangunan ini bekas dapur yang lama tidak digunakan," ujar Gusti, Selasa (14/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan saat ini kepolisian telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Utara untuk melakukan pelaporan penyebab gempa bumi.
"Sedang melakukan analisis dampak bencana gempa bumi," ujar Gusti.
Dia juga mengimbau warga agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertangungjawabkan kebenarannya. Warga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Terpisah, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi mengatakan gempa magnitudo 5,5 itu merupakan gempa tektonik.
Berdasarkan analisis BMKG, Ardhi melanjutkan,gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2 dengan episenter terletak pada koordinat 8,46° LS 116,05° BT, atau tepatnya berlokasi di Selat Lombok, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 16 kilometer.
Gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar naik utara Lombok (Lombok Back Arc Thrusting). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
"Gempa berdampak dan dirasakan di Kota Mataram, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Sumbawa Barat, Sumbawa, Badung, Denpasar, Karangasem, Bangli, dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah).
Gempa juga dirasakan di daerah Tabanan dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Gempa tidak berpotensi tsunami.
"Hingga pukul 16.30 Wita belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock)," tandas Ardhi.
(hsa/gsp)