Kala Janda Kena Prank Pria 60 Tahun, Mahar Sekoper Uang Ternyata Daun Kering

Round Up

Kala Janda Kena Prank Pria 60 Tahun, Mahar Sekoper Uang Ternyata Daun Kering

Tim detikBali - detikBali
Senin, 01 Apr 2024 08:01 WIB
Viral seorang janda di Bima dilamar dengan mahar Rp 1,7 miliar ternyata daun kering.
Viral seorang janda di Bima dilamar dengan mahar Rp 1,7 miliar ternyata daun kering. (Foto: Istimewa/tangkapan layar)
Bima -

Rosdiana, seorang janda di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), blak-blakan terkait kisahnya yang ditipu pria berusia 60 tahun. Ia dilamar oleh pria tua itu dengan mahar sekoper uang yang disebut berjumlah Rp 1,7 miliar.

Rosdiana merasa dirinya dihipnotis oleh pria tua yang mengaku bernama Syamsurizal Bunga Raya itu. Belakangan, ia baru mengetahui mahar dalam koper tersebut hanya berisi daun kering.

"Selama enam hari kenalan, semua saya ikuti dan turuti apapun permintaan dari orang ini," tutur Rosdiana kepada detikBali, Minggu (31/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Janda berusia 38 tahun itu mengungkapkan dirinya mengenal Syamsurizal setelah dijodohkan oleh Arifuddin, seorang yang dikenalinya cukup lama. Rosdiana awalnya sempat menolak karena Syamsurizal sudah sangat tua. Namun, belakangan ia justru luluh dan menerima perjodohan itu.

"Arifuddin terus meyakinkan saya, sosok lelaki yang akan menikahi saya kaya raya, banyak uang dan punya banyak mobil. Saya iyakan dan terima saja," imbuhnya.

Pertemuan Pertama

Seusai menerima perjodohan, Arifuddin dan Syamsurizal langsung datang ke rumah janda tiga anak itu di Desa Ragi, Kecamatan Palibelo, Bima, pada Senin (25/3/2024). Menurut Rosdiana, itu adalah pertemuan pertama dirinya dengan Syamsurizal.

Mereka pun membahas mahar hingga jadwal pernikahan dan sepakat bahwa resepsi akan digelar setelah Idul Fitri. "Mahar yang disepakati waktu itu, senilai Rp 1,7 miliar. Uangnya langsung dibawa saat pertemuan pakai tas dan dus mi instan," imbuhnya.

Tiga hari kemudian, Arifuddin dan Syamsurizal datang lagi dengan membawa koper dan tas yang berisi uang Rp 3,3 miliar. Uang itu disebut akan digunakan untuk membangun rumah dan toko bangunan di kampung Rosdiana.

"Total uang yang dibawa ada Rp 5 miliar. Syamsurizal dan Arifuddin membawa uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ini di dalam koper dan tas ini menggunakan mobil," ucap Rosdiana.

Rosdiana awalnya tak curiga dengan jumlah uang tersebut. Pasalnya, pria itu sempat menunjukkan sejumlah uang dan Rosdiana juga sempat mengabadikan momen itu dengan kamera ponselnya. Hanya saja, dia tidak diperbolehkan untuk membuka semua isi koper, tas, dan dus mi instan itu.

"Banyak yang saksikan uang ini ada dan asli. Tapi kami tidak disuruh untuk membuka semuanya, sebelum saya sah menjadi istri Syamsurizal," ujarnya.

Penampakan uang mahar janda di Bima sebelum 'berubah' jadi daun kering.Penampakan uang mahar janda di Bima sebelum 'berubah' jadi daun kering. Foto: Istimewa

Mulai Cium Kejanggalan

Keluarga Rosdiana semula juga tidak menaruh rasa curiga terhadap pria tua itu. Bahkan, saat Syamsurizal meminta uang Rp 3 juta kepadanya dan beras satu karung langsung diberikan. Begitupun saat pertemuan kedua, dia menyerahkan uang Rp 3 juta sesuai permintaan Syamsurizal.

"Tapi saat Jumat (29/3/2024), dia (Syamsurizal) meminta lagi uang Rp 5 juta. Di sini keluarga saya mulai sadar, menjadi korban penipuan dan saya dihipnotis," katanya.

Merasa ada yang janggal, koper, tas, dan dus yang disebut-sebut berisikan mahar Rp 1,7 miliar itu akhirnya dibuka. Saat itulah mereka baru menyadari bahwa isinya hanya daun kering yang mulai membusuk.

Tak Tempuh Jalur Hukum

Rosdiana mengaku mendapat informasi bahwa Syamsurizal sudah beberapa kali melakukan aksi serupa. Bahkan, mobil yang diklaim miliknya selama ini, ternyata hanya mobil sewaan.

"Saya adalah korban yang kesekian. Selain modus yang berbeda, Syamsurizal ini melancarkan aksinya di lokasi yang berbeda yakni di Bima dan Dompu. Bahkan di Dompu sudah ada lima korban. Sasarannya orang-orang yang tak mampu dan terlilit utang," kata Rosdiana.

Meski menjadi korban penipuan, Rosdiana tak akan membawa persoalan itu ke ranah hukum. Menurutnya, hanya hal itu hanya buang-buang waktu.

"Sudah saya ikhlas. Saya bersama keluarga bersepakat takkan melapor ke polisi atau memprosesnya ke jalur hukum," pungkas perempuan yang juga pedangang rempah-rempah itu.




(iws/iws)

Hide Ads