Sebanyak 73 anak di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), terjangkit demam berdarah dengue (DBD) sejak Januari hingga pertengahan Maret 2024. Dari jumlah tersebut, dua di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
"Februari 45 pasien. Maret hingga kemarin Rabu (20/3/2024) ada 21. Jadi, sudah 73 pasien (ditambah bulan Januari)," ujar Mario B Nara selaku dokter spesialis anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) TC Hillers Maumere, Sikka, kepada detikBali, Kamis (21/3/2024).
Mario mengatakan pasien yang dirawat di RSUD TC Hillers Maumere didominasi oleh anak-anak berusia 2-12 tahun. Selain anak-anak, terdapat pula pasien dewasa. Menurut Mario, total kasus DBD yang menyerang anak-anak maupun orang dewasa di Kabupaten Sikka pada Januari-Maret 2024 sudah mencapai 100 lebih kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mario menjelaskan DBD adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini biasanya merebak saat musim hujan.
Ia mengimbau warga untuk melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus, yaitu: menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
Mario meminta warga yang mengalami sakit demam selama tiga hari berturut-turut yang disertai nyeri kepala, mual, dan muntah untuk segera berobat ke puskesmas terdekat. Menurutnya, pasien yang mengalami gejala tersebut perlu melakukan pemeriksaan darah untuk melihat jumlah trombosit di dalam tubuh.
"Minimal tiga hari demam, jangan lama-lama di rumah. Demam itu ada masa kritisnya," pungkasnya.
(iws/iws)