Semua Pelayaran di NTT Ditutup gegara Cuaca Buruk!

Semua Pelayaran di NTT Ditutup gegara Cuaca Buruk!

Yufengki Bria - detikBali
Senin, 11 Mar 2024 16:41 WIB
Kapal sedang bersandar di Pelabuhan Bolok, Kabupaten Kupang, NTT. (Yufengki Bria/detikBali).
Foto: Kapal sedang bersandar di Pelabuhan Bolok, Kabupaten Kupang, NTT. (Yufengki Bria/detikBali).
Kupang -

PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia (ASDP) Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menutup semua rute pelayaran karena cuaca buruk seperti angin kencang dan gelombang tinggi. Pelayaran ditutup sejak Senin (11/3/2024) pukul 06.00 Wita hingga waktu yang belum ditentukan.

"Hari ini, semua lintasan ditutup, kecuali Kupang ke Hansisi dan dibuka lagi sambil menunggu informasi dari BMKG dan BPTD selaku regulator," kata General Manager ASDP Cabang Kupang, Sugeng Purwono, kepada detikBali, Senin.

Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang, Sti Nenot'ek, mengatakan cuaca ekstrem di NTT dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, tanah longsor, angin kencang ,dan puting beliung pada periode 8-14 Maret 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabupaten yang terdampak, yakni Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, Malaka, TTU, TTS, Kupang, Kota Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.

"Saat ini wilayah NTT masih berada pada periode musim hujan. Terdapat pusaran angin masuk di bagian Barat Daya Australia sehingga membentuk daerah perlambatan, pertemuan dan belokan angin di wilayah kita (NTT)," ungkap Nenot'ek.

Nenot'ek menjelaskan kondisi dinamika atmosfer juga didukung dengan aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang equatorial rossby, hangatnya suhu permukaan laut, dan kelembapan yang cukup basah di tiap lapisan atmosfer.

"Sehingga menyebabkan terjadinya potensi hujan sedang, sangat lebat, dan hujan ekstrem yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat dalam sepekan ke depan," jelas Nenot'ek.

Nenot'ek mengimbau pemerintah daerah, masyarakat, dan instansi terkait agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan. Masyarakat diharapkan tidak panik dan lebih mengantisipasi terhadap dampak yang ditimbulkan.

"Khusus untuk daerah bertopografi curam, bergunung dan tebing patut waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat hujan dengan durasi panjang," pungkasnya.




(nor/nor)

Hide Ads