Pilu Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi, Tenda Kebanjiran Saat Hujan Deras

Pilu Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi, Tenda Kebanjiran Saat Hujan Deras

Arnoldus Yurgo Purab - detikBali
Rabu, 17 Jan 2024 16:38 WIB
Pakaian dan sejumlah barang yang dijemur pengungsi erupsi Gunung Lewotobi, Rabu (17/1/2024).
Foto: Pakaian dan sejumlah barang yang dijemur pengungsi erupsi Gunung Lewotobi, Rabu (17/1/2024). (Arnoldus Yurgo Purab/detikBali)
Flores Timur -

Mata Katarina Keron Baon tampak sayu. Dia merupakan salah seorang warga Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang mengungsi di Posko Konga, Desa Konga, Flores Timur, akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Kelopak matanya cekung dan wajahnya lusuh.

Hujan deras semalam mengharuskan mereka terjaga meski ingin tidur lelap lebih lama. Hujan deras membuat tenda para pengungsi kebanjiran.

"Guntur, hujan deras, kami bangun tengah malam jam 00.00 Wita, basah semua (terpal dan pakaian). Jadi kami angkat barang-barang bersihkan dulu," ujar Katarina kepada detikBali, Rabu (12/1/2024).

Katarina menuturkan pada tengah malam mereka bangun dan membersihkan hujan bercampur lumpur tebal yang menyelimuti terpal dan perabotan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka hanya berdiri di dalam tenda-tenda karena di luar hujan besar dan cuaca dingin. Beberapa pengungsi yang berusia muda menggali parit di sekitar tenda agar air bisa mengalir jauh dari tenda pengungsian. Beberapa warga di tenda pengungsian juga memilih mengungsi di rumah-rumah warga di Desa Konga.

Untuk mengantisipasi tempat tidur mereka di tenda kebanjiran, saat ini para pengungsi di posko berupaya mencari bambu untuk dibuat tempat tidur, sehingga saat hujan lebih aman.

ADVERTISEMENT

Diberitakan sebelumnya, ratusan warga Desa Nurabelen yang sebelumnya menempati lokasi pengungsian di Desa Riang Rita, Kecamatan Ile Bura, Flores Timur, NTT, dipindahkan ke Desa Konga. Mereka dipindahkan karena lokasi itu merupakan jalur lahar dingin erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Kepala Kantor SAR Maumere, Supriyanto Ridwan, mengatakan ada 528 pengungsi yang dipindahkan dari sana. Proses evakuasi dilakukan pada Senin sore (15/1/2024) sekitar pukul 16.50 Wita.

"Sebanyak 528 jiwa dengan 161 KK warga Desa Nurabelen yang sebelumnya mengungsi di Desa Riang Rita dievakuasi ke posko pengungsian Desa Konga," ungkap Ridwan, Selasa (16/1/2024).

Supriyanto mengatakan posko pengungsian itu ada di sekitar jalur lahar dingin. Pemindahan pengungsi itu dilakukan agar penyaluran logistik tak terganggu jika terjadi banjir lahar dingin.

Dia berharap, masyarakat mengikuti arahan Pemda dan mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads