Penduduk Lima Desa Mengungsi gegara Gunung Lewotobi Meletus Ratusan Kali

Flores Timur

Penduduk Lima Desa Mengungsi gegara Gunung Lewotobi Meletus Ratusan Kali

Arnoldus Yurgo Purab - detikBali
Rabu, 17 Jan 2024 08:34 WIB
Gunung Lewotobi Laki-laki mengeluarkan material vulkanik yang teramati dari Desa Pululera di Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Rabu (10/1/2024). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung api Lewotobi Laki-laki dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) pada Selasa (9/1/2024) pukul 23:00 WITA. ANTARA FOTO/Mega Tokan/sgd/nym.
Gunung Lewotobi Laki-laki mengeluarkan material vulkanik yang teramati dari Desa Pululera, Wulanggitang, Flores Timur, NTT, Rabu (10/1/2024). Foto: ANTARA FOTO/Mega Tokan
Flores Timur -

Gunung Lewotobi Laki-laki meletus 128 kali sejak pukul 18.00-24.00 Wita, Selasa (16/1/2024). Meningkatnya aktivitas gunung api di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu mengakibatkan penduduk di lima desa harus mengungsi.

Kepala Balai Pengamatan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Geologi Nusa Tenggara, Arios Ghele Raja, mengatakan lima desa terimbas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Lima desa itu adalah Desa Dulipali, Nobo, Nurri, Nawakote, dan Klantalo. "Semua (desa) rata-rata sudah kosong," tuturnya kepada detikBali, Rabu (17/1/2024).

Kepala Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef, mengatakan sejak pukul 00.00-06.00 Wita, gunung api tersebut meletus sebanyak 28 kali dengan tinggi asap mencapai 500 meter. Adapun, Gunung Lewotobi Laki-laki kini berstatus level IV atau awas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lava Gunung Lewotobi Laki-laki, Herman melanjutkan, mengalir sejauh 3 kilometer ke arah utara dan timur laut. "Terdengar gemuruh lemah sampai sedang," ungkapnya.

Herman mengingatkan warga setempat agar tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi laki-Laki. Penduduk juga harus mewaspadai banjir lahar dingin saat hujan lebat.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, banjir lahar dingin menerjang lahan pertanian warga di kaki Gunung Lewotobi Laki-laki. Akibatnya, puluhan warga di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, terancam gagal panen.

Kepala Desa Klatanlo, Petrus Muda Kurang, mengatakan masing-masing warga memiliki sekitar 4 hektare lahan pertanian. Lahan yang ditanami jagung, padi, dan mete, itu rusak akibat banjir lahar dingin yang membawa material batu dan pasir.

"Saat ini kami data ada sekitar 20 warga terdampak," ujar Petrus kepada detikBali, Selasa (16/1/2024).




(gsp/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads