Diskominfo Waswas Awan Panas Gunung Lewotobi Bakar Tower BTS

Diskominfo Waswas Awan Panas Gunung Lewotobi Bakar Tower BTS

Yurgo Purab - detikBali
Rabu, 17 Jan 2024 20:38 WIB
Gunung Lewotobi sedang erupsi saat dipotret dari Pos Pemantauan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, di Desa Pululera, Flores Timur.
Foto: Gunung Lewotobi sedang erupsi saat dipotret dari Pos Pemantauan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, di Desa Pululera, Flores Timur. (Arnoldus Yurgo Purab/detikBali)
Flores Timur -

Awan panas dari Gunung Lewotobi Laki-Laki mulai memengaruhi jaringan tower Base Transceiver Station (BTS) di Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Flores Timur Hery Lamawuran khawatir awan panas membakar tower tersebut.

Hery menerangkan sejak Selasa (16/1/2024), tower BTS yang dipasang di Desa Nobo mengalami peningkatan suhu hingga 62 derajat Celsius.

"Tower BTS yang berpengaruh paling dekat adalah Desa Nobo. Kemarin sempat suhunya mencapai 62 derajat Celsius," ujar Hery kepada detikBali, Rabu (17/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hery mengatakan batas suhu tower tertinggi adalah 78 derajat Celsius. Jika lebih dari itu, tower bisa terbakar.

"Setelah awan panas lewat BTS kembali normal. Kalau sampai ke 78 derajat Celsius, itu berarti tower harus kami off-kan karena bisa terbakar," tandasnya.

Berdasarkan data yang diterima detikBali dari Pos Pengamat Gunung Lewotobi Laki-Laki, terjadi awan panas guguran sebanyak lima kali dengan jarak luncur 1.500-2.000 meter mengarah ke utara dan timur laut pada Rabu pukul 06.00-12.00 Wita. Sementara, pada pukul 15.56 Wita terjadi lagi guguran awan panas.

"Guguran lava dibarengi dengan awan panas guguran dua kilometer ke arah utara," ujar Kepala Balai Pengamatan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Geologi NTT-NTB, Arios Ghele Raja, kepada detikBali, Rabu.

Sementara itu, petugas pos pengamatan gunung api Lewotobi, Bobyson Lamanepa, mengingatkan setiap orang yang melintas agar tidak boleh berhenti atau berlama-lama di jalur Desa Dulipali karena sedang terjadi aktivitas vulkanik Gnung Lewotobi.

Polres Flores Timur memasang spanduk peringatan di badan jalan negara Trans Larantuka-Maumere, Selasa.

"Dilarang berhenti sepanjang jalan, erupsi gunung berapi (sesuai rekomendasi PVMG) pengguna jalan dilarang berhenti dengan alasan apapun. Keselamatan jiwa yang diutamakan," begitu tulisan yang terpanjang pada spanduk yang dipasang oleh Polres Flores Timur.

Dua spanduk tersebut dipasang di Desa Nobo dan Simpang Pasar Seribu, di Desa Hokeng Jaya.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Flores Timur, Iptu Laurensius Dalu Daton, mengatakan spanduk tersebut merupakan peringatan kepada warga agar lebih berhati-hati saat melintas area yang berdekatan dengan erupsi gunung Lewotobi.

"Melintas di jalur trans Larantuka-Maumere karena debu, sehingga tidak bisa pandang dalam jarak jauh atau awan panas atau lahar. Kita tidak tahu saat ini. Kami imbau tidak boleh ber-selfie atau berlama-lama di situ," ujar Laurensius, Selasa.




(hsa/iws)

Hide Ads