Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah menyelesaikan sortir dan lipat surat suara Pemilu 2024. Komisioner KPU Manggarai Barat Krispianus Bheda mengatakan ada kekurangan 4.615 surat suara dari total 1.006.625 kebutuhan surat suara untuk KPU Manggarai Barat.
"Dari lima jenis surat suara ada kekurangan sejumlah empat ribuan (4.615) lembar surat suara," kata Kris di Labuan Bajo, Kamis (4/1/2024).
Rincian kekurangan surat suara itu terdiri atas surat suara rusak sebanyak 1.090 lembar dan 3.525 lembar surat suara kurang yang dikirim KPU RI. Kekurangan tersebut melingkupi semua jenis surat suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada lima jenis surat suara Pemilu 2024, yakni DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD RI, dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres).
Laporkan ke KPU RI
Kris telah menyampaikan kekurangan surat suara itu ke KPU RI melalui KPU Provinsi NTT. Nantinya KPU RI akan meminta pihak pengadaan surat suara untuk menambah pengadaan kekurangan surat suara itu.
"Kami sudah sampaikan kepada KPU RI melalui KPU Provinsi untuk diteruskan kepada pihak pengadaan. Kami berharap di minggu kedua bulan ini (surat suara) sudah ada," katanya.
Lebih lanjut, Kris membeberkan KPU Manggarai Barat lebih cepat menyelesaikan sortir dan lipat surat suara sehingga kekurangan surat suara bisa disampaikan lebih awal kepada KPU RI. Batas akhir laporan kekurangan surat suara pada 12 Januari 2023, tapi pihaknya sudah melaporkan lebih cepat kekurangan surat suara itu.
"Kami lebih cepat menyampaikan kekurangan. Batas akhir penyampaian kekurangan tanggal 12 Januari tapi kami sudah jauh lebih cepat. Kami berharap KPU berproses jauh lebih cepat karena kita sudah ajukan," tandas Kris.
Diketahui, kebutuhan surat suara pemilu 2024 untuk Manggarai Barat sebanyak 1.006.625 lembar. Setiap jenis surat suara sebanyak 201.325 lembar.
Adapun rincian surat suara rusak dan surat suara kurang kirim masing-masing jenis surat itu adalah DPRD Kabupaten Manggarai Barat kekurangan 1.407 lembar surat suara. Rinciannya surat suara rusak 265 lembar dan kurang kirim dari KPU RI sebanyak 1.142 lembar.
Berikutnya, DPRD Provinsi NTT kurang surat suara 337 lembar terdiri atas 293 surat suara rusak dan kurang kirim 44 lembar. Untuk DPR RI terdapat kekurangan 491 lembar surat suara, terdiri atas surat suara rusak 302 lembar dan surat suara kurang kirim 189 lembar.
Untuk surat suara DPD RI terdapat kekurangan 515 lembar, terdiri dari 25 lembar surat suara rusak dan 490 lembar surat suara kurang kirim. Adapun surat suara Pilpres terdapat kekurangan 1.865 lembar, terdiri dari surat suara rusak 205 lembar dan kurang kirim 1.660 lembar.
707 Surat Suara Pilpres Robek
Ratusan surat suara untuk Pilpres 2024 di Karangasem, Bali, dinyatakan rusak. Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kabupaten Karangasem I Gede Budana mengatakan ada 702 lembar surat suara pilpres yang rusak.
"Kerusakannya bervariasi ada yang robek, berlubang, gambar buram , dan yang lainnya. Selain rusak juga ada sebanyak 2.130 lembar surat suara yang kurang dari jumlah yang seharusnya kami terima," kata Budana, saat ditemui di GOR Gunung Agung, Kamis.
Budana menyebut untuk surat suara robek jumlahnya mencapai 279 lembar, gambar buram 11 lembar, berlubang dua lembar, dan sisanya karena kerusakan lain. Dia menyebut kerusakan itu segera dilaporkan ke Jakarta untuk mendapat ganti.
"Untuk surat suara yang rusak untuk sementara kami simpan di GOR. Nanti kami akan kumpulkan secara menyeluruh setelah itu dibuatkan berita acara untuk selanjutnya dimusnahkan," kata Budana.
Prosedur Ketat Pelipatan Surat Suara
Sementara itu, di Bima, NTB, ada 155 orang yang melipat surat suara, Kamis. Tempat penyortiran dan pelipatan surat suara berada di gudang penyimpanan logistik Pemilu 2024. Lokasinya tidak jauh dari kantor KPU Bima di Desa Panda, Kecamatan Palibelo.
Pantauan detikBali di lokasi, sebelum dipersilakan masuk ke dalam gudang untuk memulai sortir dan lipat suara, para pegawai KPU mengecek satu per satu identitas para pekerja. Termasuk juga memeriksa barang bawaan.
Pekerja diingatkan dan diimbau juga agar tidak membawa masuk alat komunikasi, salah satunya ponsel pintar. Ini menghindari para pekerja memfoto dan merekam aktivitas pekerjaan. Termasuk bocornya surat suara.
Selain itu, para pekerja juga tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman di dalam gudang. Pekerja yang ingin meminum dan makan hanya diperbolehkan di luar.
"Semua harus steril. Kuku yang panjang wajib dipotong. Kalau ada surat suara yang kusut, rusak atau bolong segera laporkan ke pegawai KPU," kata Anggota KPU Kabupaten Bima, Ady Supriadin di lokasi.
Berdasarkan pendataan, ada 155 warga yang dilibatkan dalam sortir dan lipat surat suara. Mereka dari sejumlah wilayah di Kota dan Kabupaten Bima. Selain perempuan dan laki-laki dewasa, ada juga kalangan muda-mudi hingga sejumlah mahasiswa.
"Dibagi per kelompok dengan jumlah lima orang. Syaratnya hanya membawa fotokopi KTP saja. Usianya di atas 17 tahun, tidak boleh di bawah 60 tahun," katanya.
Ady mengatakan yang disortir dan dilipat adalah jenis surat suara capres-cawapres. Tiap dus ada 2.000 lembar. Satu lembar surat suara yang berhasil disortir dan dilipat dihargai Rp 300.
"Selain diawasi jajaran Bawaslu, proses sortir dan lipat surat suara dijaga aparat kepolisian dan Brimob yang bersenjata lengkap," ujarnya.
Salah satu warga yang terlibat sortir dan lipat surat suara adalah Arif. Warga Desa Maria, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima ini mengaku bersyukur bisa dilibatkan.
"Suatu kesyukuran bagi saya. Ini pengalaman pertama. Saya ke sini datang bersama teman bernama Rizki," ujarnya.
Yang tidak kalah pentingnya adalah gaji hasil sortir dan lipat surat suara akan dipakai untuk biaya tambahan kuliahnya.
"Lumayan buat tambah-tambah bayar kuliah," pungkas Arif.
(hsa/nor)