Empat kapal Pelni yang menyinggahi Pelabuhan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), menambah kapasitas penumpang yang diangkut untuk mengatasi lonjakan penumpang jelang Natal dan tahun baru (Nataru). Penambahan kuota penumpang itu untuk tiket nonseat.
Kepala PT Pelni Cabang Labuan Bajo Fitriyaningsih menjelaskan pemilik tiket nonseat hanya mendapat kasur, tapi tidak mendapat kabin dan tidak diketahui nomor deck kapal. Penumpang ditempatkan di tempat-tempat kosong di kapal.
Harga tiket nonseat sama dengan tiket seat. Tiket nonseat itu jual saat tiket seat sudah ludes terjual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk Nataru ini kami ada namanya Dispensasi, penambahan penumpang nonseat. Total nonseat untuk empat kapal itu sekitar 1.600 penumpang untuk seluruh rute yang dilewati kapal tersebut," kata Fitri di Labuan Bajo, Kamis (7/12/2023).
Empat kapal Pelni tersebut di antaranya KM Tilongkabila, KM Binaiya, KM Leuser, dan KM Wilis. Kapasitas normal masing-masing kapal itu 1.000 penumpang, kecuali KM Wilis 500 penumpang.
Selain menambah kapasitas penumpang, KM Binaiya menambah satu pelabuhan yang disinggahi selama perjalanan bulan ini. Kapal tersebut akan mampir mengangkut penumpang di Pelabuhan Pare-pare.
"Khusus untuk satu kapal, Binaya, rutenya adalah ke Pare-Pare. Kalau selama ini untuk naik dari Labuan Bajo ke Makasar-Bontang-Awerange tujuannya. Tapi untuk Nataru ini kami ada tambahan rute pelabuhan singgah dari Makassar ke Pare-Pare baru ke Bontang dan Awerange. Tidak ada perubahan pelayanan, tidak ada perubahan di harga tiketnya," jelas Fitri.
Ada 15 jadwal keberangkatan dari Pelabuhan Labuan Bajo selama Desember 2023 oleh empat kapal tersebut. Yakni ke Kupang, Makassar, Benoa, Bontang dan rute lainnya. Tak ada perubahan harga tiket kapal selama keberangkatan bulan ini.
Fitri mengatakan lonjakan penumpang menjelang Nataru di Pelabuhan Labuan Bajo biasanya tidak terlalu tinggi. Lonjakan penumpang tujuan Benoa dan Makasar masing-masing sekitar 150-200 orang dan ke Bontang 500 penumpang.
Ia menyebut pada Desember tahun lalu total ada 2.600 penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Labuan Bajo dan yang turun di Labuan Bajo 5.000 penumpang. "Jadi masih bisa kami handle untuk Labuan Bajo. Yang agak banyak itu di Januarinya bisa naik 50-75 orang per keberangkatan," ujar Fitri.
(nor/nor)