Kapolda NTT Imbau Warga Tak Terprovokasi Konflik Israel-Palestina

Kapolda NTT Imbau Warga Tak Terprovokasi Konflik Israel-Palestina

Yufengki Bria - detikBali
Senin, 27 Nov 2023 15:30 WIB
Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma saat jumpa pers di Mapolda NTT. (Yufengki Bria/detikbali)
Foto: Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma saat jumpa pers di Mapolda NTT. (Yufengki Bria/detikbali)
Kupang -

Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Johni Asadoma meminta masyarakat NTT tidak terprovokasi dengan konflik Israel-Palestina maupun konflik antarpendukung yang terjadi di Bitung, Sulawesi Utara.

"Supaya kita bisa membedakan mana yang konflik agama dan mana yang konflik bukan agama. Jadi masyarakat harus paham terkait konflik yang sebetulnya. Mari kita berpikir secara sehat dan jernih agar tidak membawa konflik tersebut ke Indonesia, khususnya NTT," ujar Johni di Mapolda NTT, Senin (27/11/2023).

Menurut Johni, pemerintah telah mengambil langkah-langkah strategis dan komprehensif agar serangan militer zionis Israel terhadap warga Gaza, Palestina, segera dihentikan secara permanen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baik itu imbauan dari PBB dengan mengirimkan bantuan kepada masyarakat di Gaza dan juga melalui pendekatan agar ikut ambil bagian dalam proses perdamaian," katanya.

Johni menyebut langkah-langkah yang sudah diambil oleh pemerintah, maka sebagai warga negara yang baik tentunya harus patuh dan mendukung kebijakan pemerintah.

ADVERTISEMENT

"Jangan merusak situasi dan kondisi yang kondusif ini. Mari kita jaga kondusifitas di NTT agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tegasnya.

Diketahui, kericuhan kelompok massa pro Palestina dan pro Israel terjadi di Bitung, Sabtu (25/11). Polisi hingga kini masih mendalami insiden bentrokan tersebut.

Saat ini situasi di Kota Bitung sudah kondusif. Namun 1.187 personel masih disiagakan untuk menjaga situasi di Bitung tetap kondusif setelah insiden kericuhan terjadi.

"Personel yang dilibatkan sampai sekarang ini jumlah 1.187 personel. Di antaranya BKO Brimob, Samapta dari Polda, BKO Polair, BKO dari Polres Minut, BKO Dokkes, Krimsus, Krimum, beserta dengan aparat Kodim, Marinir, dan Satrol," kata Kapolres Bitung AKBP Tommy Bambang Souissa kepada wartawan, Minggu (26/11), dilansir detikSulsel.

Tommy mengungkapkan ada satu korban jiwa akibat kericuhan. Dua orang juga dilaporkan luka-luka dalam insiden tersebut.

"Ya betul, untuk informasi dari akibat keributan kemarin terjadi korban satu orang meninggal dunia dan dua orang lagi luka," kata Tommy.




(hsa/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads