Muhaimin, seorang warga Pulau Rinca di Taman Nasional Komodo digigit komodo, Selasa siang (24/10/2023). Pemuda berusia 18 tahun yang disapa Dian itu mengalami luka serius di pergelangan dan jari tangan kanannya.
Dian saat ini menjalani perawatan medis di RSUD Komodo di Labuan Bajo. Dian mengungkapkan dia saat itu sedang duduk setelah kelelahan menarik selang.
Ia bersama rekannya mengambil selang di bak air di Waewako, kampung Waerebo, untuk dibawa ke rumahnya. "Saya duduk Istirahat, capek, saya kaget dia langsung sergap saya punya tangan, saya kaget," ujar Dian saat ditemui di UGD RSUD Komodo, Rabu (25/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dian mengatakan saat itu dia duduk di sebuah batu berukuran relatif besar. Komodo muncul dari belakang batu dan langsung menggigit bagian pergelangan hingga jari tangan kanan Dian.
Komodo berukuran kecil itu langsung berlari usai menggigit tangan Dian. "Muncul dari belakang batu, batu besar di belakang. Saya tidak lihat datang, terasa sudah digigit," ujar Dian.
Ia mengatakan komodo di sekitar Kampung Waerebo biasanya berlari ketika melihat manusia. Namun, saat itu Dian justru digigit hewan buas tersebut.
Menurutnya, komodo itu terganggu karena posisi duduk Dian menghalangi bangkai rusa yang ada di depannya.
"Mungkin pengaruh ada bangkai, dia merasa terganggu. Bangkai di depan saya, mungkin pengaruh halangin oleh saya," terang Dian.
Ia mengaku tetap waspada terhadap aktivitas komodo saat pergi mengambil selang tersebut, namun ia tetap digigit. Dian menyebut merasakan kram di bagian tangan yang terluka seusai digigit komodo tersebut.
"Denyut-denyut, kayak kram pelan-pelan di lukanya," ujarnya.
Darah mengucur deras dari luka gigitan komodo. Pendarahan berhenti setelah diobati menggunakan ampas kopi di rumahnya sebelum dievakuasi ke RSUD Komodo.
"Darah banyak. Habis gigit darah tidak berhenti, sampai di rumah baru berhenti pake kopi, baru bawa ke sini (RSUD Komodo). Sampai di sini berdarah sedikit karena goyang-goyang," jelasnya.
(nor/dpw)