Pertandingan sepakbola antarkampung (tarkam) di Lapangan Nemberala, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), berujung ricuh. Para pemain dan suporter terlibat perkelahian dan saling serang dengan batu.
Kericuhan ini terjadi pada pertandingan sepakbola Camat Rote Barat Cup antara tim Tunggaoen A vs Teu Esa A, Selasa (17/10/2023). Akibat perkelahian itu, dua pemain terluka terkena lemparan batu.
"Kericuhan itu mengakibatkan dua orang mengalami luka-luka," kata Kapolres Rote Ndao AKBP Mardiono kepada detikBali, Kamis (19/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mardiono menerangkan turnamen tersebut telah mengantongi surat izin keramaian dengan nomor: SI/Yanmin-40/ IX/2023/Sat.Intelkam, tanggal 20 September 2023 dengan penanggung jawab kegiatan adalah Olens Ndun bersama Ketua Panitia Bernard Lenggu.
"Sehingga turnamen tersebut mendapatkan pengamanan dari personel Polsek Rote Barat," katanya.
Mardiono menjelaskan pertandingan antara kedua tim berlangsung dengan tensi yang tinggi sehingga terjadi banyak pelanggaran. Puncaknya saat memasuki akhir babak kedua, terjadi keributan dua pemain dari kubu berbeda. Keributan itu bermula saat satu pemain Tunggaoen A melakukan selebrasi berlebihan setelah mencetak gol.
Keributan terjadi dan berujung baku pukul. Suporter kedua tim tersulut emosi dan turut dalam perkelahian. Arena sepakbola berubah menjadi arena perkelahian massal.
Pertandingan terpaksa dihentikan oleh wasit. Dua orang terluka di kepala karena terkena lemparan batu. Mereka langsung dilarikan ke Puskesmas Delha untuk mendapatkan perawatan.
"Usai menjalani perawatan, kedua korban langsung dipulangkan ke rumahnya," imbuhnya.
(dpw/nor)