Kepala BP2MI Ungkap Oknum di Lingkaran Kekuasaaan Jadi Beking TPPO

Kupang

Kepala BP2MI Ungkap Oknum di Lingkaran Kekuasaaan Jadi Beking TPPO

Yufengki Bria - detikBali
Senin, 18 Sep 2023 11:09 WIB
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani.
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani. (Foto: Yufengki Bria/detikBali)
Kupang -

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani buka-bukaan soal sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang kian merajalela. Dia menyebut, sindikat perdagangan orang, termasuk PMI ilegal dibekingi oleh oknum dengan atribut kekuasaan.

Awalnya, Benny menegaskan negara tak boleh kalah dari sindikat kejahatan tersebut.

"Saya selalu sampaikan bahwa negara tidak boleh kalah, negara harus hadir, hukum harus bekerja. Bagaimana mungkin negara yang memiliki aparat, tapi penempatan PMI dikendalikan oleh mafia dan sindikat. Ini memalukan," kata Benny kepada wartawan di terminal kargo Bandara El Tari Kupang, Senin (18/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benny menyebut sindikat TPPO dibekingi oleh instansi-instansi dan oknum-oknum yang memiliki atribut kekuasaan sehingga sulit disentuh oleh hukum di Indonesia.

"Saya sering katakan. Tiga tahun saya menyuarakan ini bahwa kenapa sindikat penempatan ilegal ini sulit disentuh oleh hukum, karena selalu dibekingi oleh oknum-oknum yang memiliki atribut kekuasaan," tegasnya.

ADVERTISEMENT

"Kita harus buka-bukaan, dan ini saatnya kita nggak boleh lagi untuk berbasa-basi karena korban sudah banyak berjatuhan," tambahnya.

Benny memaparkan kasus kematian PMI di Malaysia dalam tiga tahun terakhir sudah mencapai 2.345 kasus. Kemudian yang sakit seperti cacat fisik ,hilang ingatan, dan depresi ringan sudah 3.583 orang. Sedangkan jumlah yang dideportasi 105.758 orang.

"Untuk NTT merupakan provinsi tertinggi dengan angka kepulangan jenazah. Rata-rata mereka berangkat pada 10 tahun hingga 12 tahun lalu secara ilegal," terangnya.

Benny menyebut potret dari keseluruhannya hampir 85 persen berangkat secara ilegal.

"Ini adalah potret yang setiap hari terus ulang-ulang terjadi. Walaupun Ini adalah buah pembiaran dari bertahun-tahun di masa lalu," urai politikus Hanura itu.




(dpw/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads