Sempat Diserang Anjing, Bocah di Sikka Suspek Rabies-Meninggal Dunia

Sempat Diserang Anjing, Bocah di Sikka Suspek Rabies-Meninggal Dunia

Yufengki Bria - detikBali
Jumat, 11 Agu 2023 20:35 WIB
Ilustrasi penyakit anjing gila
Ilustrasi rabies (Foto: Edi Wahyono)
Sikka -

Seorang bocah berinisial AD asal Desa Watugong, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal dunia pada Jumat (11/8/2023). Pria berusia 10 tahun itu meninggal dengan suspek rabies.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka Yohanes Sadipun mengungkapkan tangan kiri AD sempat dicakar anjing rabies pada Juni lalu. AD baru mengalami gejala rabies dan dirawat di Rumah Sakit TC Hillers Maumere pada Kamis malam (10/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun tidak tertolong karena sudah menunjukkan gejala rabies," ujarnya saat dihubungi detikBali, Jumat malam.

Yohanes menjelaskan siswa kelas IV sekolah dasar (SD) itu sebelumnya diserang anjing bersama dua temannya. Menurutnya, kedua teman AD langsung diberikan vaksin antirabies (VAR) seusai dicakar. Yohanes menduga AD tidak mendapat VAR setelah diserang anjing.

"Diduga kuat keluarganya tidak membawanya ke puskesmas terdekat untuk diberikan VAR. Sehingga, saat sudah ada gejala rabies baru diantar ke rumah sakit," imbuh Yohanes.

Ia mengimbau warga agar mengandangkan anjing peliharaannya di tengah ancaman rabies. Terlebih, kata dia, kasus rabies di Sikka sudah berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies. "Kesadaran warga untuk mengandangkan anjingnya masih minim sehingga kasus gigitan ini sulit teratasi," terang Yohanes.

Menurut Yohanes, sudah terjadi 61 kasus gigitan anjing rabies di Sikka sejak Januari hingga awal Agustus 2023. Adapun, empat di antaranya meninggal dunia.

"Sampel anjing yang menggigit para korban, kami sudah kirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar dan hasilnya positif," ungkapnya.

Yohanes menyarankan warga yang dicakar atau digigit anjing untuk segera mencuci luka gigitan menggunakan air mengalir dan sabun selama 15 menit. Setelah itu, warga diminta segera ke puskesmas maupun rumah sakit terdekat untuk mendapatkan VAR atau serum antirabies (SAR).




(iws/nor)

Hide Ads