Bayi 'berkaki enam' bernama Muhammad Karunia telah menjalani operasi pemisahan empat organ parasit di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB, Kota Mataram. Operasi dilakukan pada Sabtu (5/8/2023) di ruang Operasi Bedah Sentral.
Tak hanya operasi pemisahan organ menyerupai kaki, Karunia juga menjalani operasi pemisahan tiga organ tubuh lain, yaitu ureter, ginjal, dan organ buli-buli; serta operasi pembuatan anus oleh tim dokter bedah anak dan dokter urologi. Simak fakta-fakta selengkapnya operasi pemisahan organ Karunia berikut ini.
16 Dokter Spesialis
Karunia sudah masuk ruang operasi sejak pukul 07.00 Wita. Sebanyak sembilan tim dari 16 dokter spesialis berbagai bidang membantu proses operasi tersebut. Mereka berasal dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan RSUD NTB. Operasi dipimpin dokter spesialis bedah anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya dr. Poerwadi.
"Jadi tadi tindakan pertama itu dari spesialis anestesi. Baru ke spesialis radiologi melakukan pendukung," kata Direktur RSUP NTB Lalu Herman Mahaputra yang akrab disapa Jack, di depan ruang operasi.
6 Jam Operasi
Operasi dimulai dengan pembiusan, kemudian tim urologi mengidentifikasi organ Karunia, dilanjutkan tim spesialis bedah anak dan spesialis vaskuler. Proses pemisahan empat organ tubuh Karunia berlangsung antara pukul 16.00 Wita hingga 17.00 Wita.
"Pas pukul 12.00 Wita masuk tim spesialis vaskuler dan spesialis urologi. Setelah itu, masuk dokter spesialis ortopedi. Terakhir tim bedah plastik. Kami target enam jam proses pemisahannya. Alhamdulillah berjalan lancar. Tim identifikasi organ sudah selesai," kata Jack.
Kendala Operasi
Salah satu dokter spesialis bedah anak dr. Sunanto mengungkapkan tim menemukan sedikit kesulitan selama operasi pemisahan tubuh Karunia. Ia mengatakan tim dokter kesulitan mengidentifikasi organ-organ di dalam tubuh Karunia.
"Karena ada tiga ginjal, dan dua kantong kemih (kencingnya) dengan satu penis," katanya. Untuk itu, lanjutnya, dari dua testis yang menempel di tubuh Karunia, satu di antaranya harus dipotong lalu dibuang. Meski mengalami kesulitan, operasi pemisahan organ Karunia berjalan lancar sesuai rencana.
Sementara, Dokter spesialis urologi dr. Suharjendro mengungkapkan Karunia memiliki banyak kelainan. Sehingga selama operasi tim dokter spesialis urologi mengalami kesulitan mengidentifikasi organ tubuhnya.
Bahkan selama proses operasi tim urologi dan tim bedah anak melakukan proses pemisahan dengan sangat hati-hati. Mulai dari identifikasi saluran kantong kemih, ginjal, ureter hingga ke bagian testis milik Karunia.
"Anak ini punya dua kantung kemih, tiga ginjal, dan dua testis. Kami sebutkan tubuh Karunia anak yang normal atau kami sebut sebagai bosnya. Sedangkan yang tidak normal kami sebut sebagai parasit. Jadi dua ini bergabung, ginjal tiga di tubuh Karunia itu ginjal normal, kanan kiri normal," katanya.
Namun, pada saat dilakukan scan pada bagian ureter tubuh Karunia, mulai dari ujung saluran ureter yang normal sulit teridentifikasi ke saluran kantung kemih yang normal. Tim juga kesulitan menemukan ureter bagian kiri.
"(Ureter) ini belum bisa diketahui. Karena uretra ginjal kanan masuk kantong kemih kanan. Yang satu ginjalnya ada di daerah bawah pusat di daerah panggul. Sedangkan kantong kemih ada dua kanan dan kiri," katanya.
"Kami coba pakai alat scan sebelum dibuka, sebelum dibedah. Kami pakai alat skop dulu atau alat teropong di layar. Di sana ternyata belum ketemu muaranya. Tidak ketemu bahkan," katanya.
Setelah kantong kemih yang kiri dibuka, di sana terdapat rongga kecil seperti mengeluarkan urine. Tim kemudian menentukan dan bersepakat aliran itu berarti ureter sebelah kiri milik Karunia. Sedangkan kantong kemih di bagian kiri yang berada di bawah panggul dibuang.
"Kemudian kami masukkan tinggal dipasang kontras pakai alat. Alhamdulillah di situ, ketahuan ini ureter kiri yang lama dicari. Akhirnya, itu kami potong, terus ditanam ke kantong kemih yang kanan karena itu untuk kantong kemih Karunia (agar normal)," ujarnya.
Sementara ginjal tambahan yang berada di posisi tengah-tengah atau posisi panggul juga dibuang. "Tim melakukan pemotongan karena (ginjal di tengah) milik bagian tubuh yang menempel atau parasit," ujarnya.
Setelah berhasil mengidentifikasi ureter dan kantong kemih, tim kemudian mencari testis, yang ternyata testis bagian kiri berukuran agak kecil dari sebelah kanan. "Tapi Alhamdulillah normal. Yang kanan normal tapi agak atas posisinya tapi normal," ujarnya.
Kado HUT Kemerdekaan
Jack mengatakan keberhasilan operasi Karunia menjadi kado HUT kemerdekaan Indonesia 17 Agustus bagi warga NTB. Tak hanya itu, operasi pemisahan parasit ini juga kado untuk pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) pada akhir masa jabatannya.
"Kami siap keluarkan SK tim kembar siam di RSUD NTB dan semuanya lancar. Misi kemanusiaan ini catatan sejarah dan kado 17 Agustus hari kemerdekaan Indonesia. Sekaligus menjadi kado Zul-Rohmi di akhir masa jabatannya," paparnya.
Rincian Agenda Operasi
Jack merincikan seluruh agenda operasi pemisahan empat organ tubuh Karunia yang menyerupai enam kaki tersebut.
- Pukul 05.30 Wita pasien dimandikan dengan hibiscrub dan dibungkus steril.
- Pukul 06.30 Wita pasien digendong ke OK IBS (instalasi bedah sentral).
- Pukul 06.45 Wita tim anestesi melakukan penilaian ulang.
- Pukul 07.00 Wita pasien masuk kamar operasi melakukan persiapan operasi, induksi, intubasi, pemasangan CVC arterial line.
- Pukul 08.30 Wita pemasangan kateter urine (phalus kecil) boleh dicoba dengan menggunakan silicon fr 6 paling kecil.
- Pukul 09.00 Wita pan endoskopi (pencarian urethra, buli dan ureter)
- Pukul 10.00 Wita insisi midline mulai dari 2-3cm supraumbilical dilakukan eksplorasi (mencari gonad, ginjal, dan Vesica, lakukan minimal anoplasty, repair hernia abdomen dan pemisahan host dan parasite).
- Pukul 13.00 Wita bedah urologi melakukan evaluasi buli mana milik parasite dan host, buli milik parasite dibuka/sistoskopi kemudian dilakukan RPG untuk melihat ureter dan ginjal dari parasite, dilakukan evaluasi muara dari uretra, dipasang distance atau feeding tube akan keluar hingga phalus.
- Pukul 15.00 Wita penutupan abdomen sampai dengan bila diperlukan mesg oleh tim bedah plastik.
- Pukul 15.30 Wita rekonstruksi dinding abdomen.
- Pukul 17.00 Wita operasi selesai dan proses pemindahan pasien ke PICU.
(irb/irb)