Ayah Bayi 'Berkaki 6' Waswas Menjelang Operasi Pemisahan

Mataram

Ayah Bayi 'Berkaki 6' Waswas Menjelang Operasi Pemisahan

Ahmad Viqi - detikBali
Selasa, 01 Agu 2023 19:37 WIB
Sri Gede Jayadi (33), ayah dari Muhammad Karunia bayi prematur berkaki enam asal Lombok Timur, NTB, Selasa (1/8/2023).
Sri Gede Jayadi (33), ayah dari Muhammad Karunia bayi prematur berkaki enam asal Lombok Timur, NTB, Selasa (1/8/2023). Foto: Ahmad Viqi/detikBali
Lombok Timur - Sri Gede Jayadi (33), ayah dari bayi 'berkaki enam' bernama Muhammad Karunia merasa cemas dan waswas menjelang operasi pemisahan parasit anaknya itu. Rencananya, operasi akan dilakukan pada Sabtu (5/8/2023) pekan ini.

Ia pun meminta doa untuk kelancaran operasi anaknya. Sri Gede berharap operasi berjalan lancar sehingga Karunia bisa tumbuh besar seperti anak-anak normal lainnya.

"Alhamdulillah kondisinya sudah baik. Kemarin sempat demam. Kalau masalah perasaan ada sedikit cemas karena ini menyangkut nyawa," katanya ditemui di RSUP NTB, Selasa (1/8/2023).

Hari ini Sri Gede mengikuti rapat gladi kotor operasi pemisahan tubuh Karunia. Dalam rapat tersebut tim dokter menjelaskan prosedur tindakan pertama yang akan dilakukan sebelum operasi.

Karunia disebut akan ditangani pertama kali oleh tim dokter urologi, setelah itu ditangani dokter bedah anak. "Tadi saya ikut rapat di aula RSUP. Di sana dijelaskan prosedur-prosedur yang akan dilakukan saat operasi," ungkapnya.

Sri Gede mengatakan ia dan istrinya, Sri Nurul Hayati (31) sangat bersyukur karena Karunia ditangani dengan cepat oleh delapan tim dokter. Penjagaan ketat pun dilakukan sehingga yang diperbolehkan masuk ke ruang rawat inap hanya Sri Gede dan istrinya.

"Saya berterima kasih. Saya juga merasa bahagia dan lega sekali. Kondisi Karunia langsung direspons oleh pemerintah maupun pihak RS. Ini berkat media yang sudah membantu menyebarluaskan, sehingga Karunia cepat penanganannya," ucapnya.

Sebelumnya, Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB Lalu Herman Mahaputra mengatakan delapan tim dokter dari RSUD dr. Soetomo Surabaya dan RSUP NTB akan bersama-sama melakukan operasi pemisahan parasit yang menempel di tubuh Karunia.

"Banyak dokter yang akan bekerja. Ada tim dokter anak, dokter spesialis bedah ortopedi, dokter spesialis anestesi, dokter spesialis radiologi, dokter spesialis bedah plastik, dokter spesialis urologi, dan dokter spesialis patologi. Nanti semuanya menjadi satu melakukan operasi," jelas Jack.

Tim dokter akan kembali melakukan gladi bersih praoperasi pemisahan pada Jumat (4/8/2023). Di mana Karunia akan dibawa ke ruang operasi untuk dilihat posisinya seperti apa, karena harus disiapkan secara matang.

"Jadi tidak bisa dilakukan operasi kalau belum gladi kotor dan gladi bersih," ujarnya. Operasi sendiri diperkirakan akan memakan waktu 3-5 jam. "Itu estimasi Operasinya saja. Kalau sama persiapan itu mulai pukul 05.30 Wita. Nanti operasinya mulai pukul 08.00 Wita," pungkas Jack.


(irb/iws)

Hide Ads