Gunung Ili Lewotolok Masih Erupsi, Lontarkan Lava Pijar-Dentuman Kuat

Gunung Ili Lewotolok Masih Erupsi, Lontarkan Lava Pijar-Dentuman Kuat

Ambrosius Ardin - detikBali
Senin, 19 Jun 2023 06:56 WIB
Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi pada Minggu (18/6/2023) pukul 23.13 Wita.
Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi pada Minggu (18/6/2023) pukul 23.13 Wita. (Dok. Pos Pemantau Gunung Ili Lewotolok)
Lembata -

Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih mengalami erupsi sejak akhir Desember 2022. Gunung tersebut kembali meletus pada Minggu (18/6/2023) pukul 23.13 Wita.

"Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 300 meter di atas puncak atau kurang lebih 1.723 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Ili Lewotolok Stanislaus Ara Kian melalui siaran pers, Minggu malam.

Ia mengatakan erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mili meter dan durasi kurang lebih 1 menit 2 detik. "Erupsi disertai lontaran lava pijar ke segala arah dalam radius puncak dan diikuti dentuman atau gemuruh kuat. Ancaman bahaya erupsi masih jauh dari lokasi pemukiman," kata Stanis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Stanis, aktivitas Gunung Ili Lewotolok saat ini masih status Level II atau Waspada. Ia mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, atau wisatawan untuk tidak memasuki dan beraktivitas di dalam wilayah dengan radius dua kilometer dari pusat aktivitas gunung tersebut.

Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona juga diminta untuk selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava. Warga setempat perlu berhati-hati dan menghindari ancaman awan panas dari bagian timur puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok juga diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar. Ancaman tersebut dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Stanis juga merekomendasikan masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok untuk menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Hal itu untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik.




(iws/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads