Dana Sertifikasi Ditahan, Puluhan Guru Geruduk Kemenag Lombok Tengah

Dana Sertifikasi Ditahan, Puluhan Guru Geruduk Kemenag Lombok Tengah

Ahmad Viqi - detikBali
Rabu, 14 Jun 2023 15:25 WIB
Puluhan guru madrasah di Lombok Tengah demo kantor Kemenag karena dana sertifikasi tidak kunjung dibayar, Rabu (14/6/2023). Foto: Ahmad Viqi/detikBali.
Puluhan guru madrasah di Lombok Tengah demo kantor Kemenag karena dana sertifikasi tidak kunjung dibayar, Rabu (14/6/2023). Foto: Ahmad Viqi/detikBali.
Lombok Tengah - Puluhan guru dan santri dari Yayasan Pondok Pesantren Darul Aminin Nahdatul Wathan (NW) Aik Mual, Kecamatan Praya, menggeruduk kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (14/6/2023). Para guru ini menuntut dana sertifikasi guru dan gaji yang diduga ditahan oleh Kemenag selama setengah tahun.

Salah satu guru asal Desa Aik Mual Nurasiah (36) mengatakan jumlah guru yang ditahan dana sertifikasinya sebanyak 34 orang. Guru tersebut berasal dari Raudhah Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah Ponpes Darul Aminin Nahdatul Wathan (NW) Aik Mual.

"Uang sertifikasi ini ditahan sejak Januari 2023 sampai sekarang. Kami sampai berutang untuk biaya ekonomi di rumah," kata Nurasiah, Rabu.

Menurut Nurasiah, selama penahanan dana sertifikasi tersebut, para guru intens mendatangi kantor Kemenag Lombok Tengah. Hanya saja, setiap datang berkunjung selalu dijanjikan akan segera dibayarkan.

"Tapi apa? Sampai sekarang ini kami selalu diberikan harapan. Padahal, kami sudah minta penjelasan tapi tidak dibayar," ujarnya.

Senada dengan Nurasiah, Hawariah (40) menjelaskan selama enam bulan dana Inpassing atau pembiayaan sertifikasi guru PNS dan non-PNS tidak kunjung dibayar.

"Biasanya dibayar Rp 1,5 juta. Ada juga sampai Rp 2,5 juta per bulan tergantung honornya," ujarnya.

Ahmad Zaini salah satu massa aksi lainnya dalam orasinya menduga penahanan dana sertifikasi puluhan guru tersebut lantaran adanya permainan di lingkar elit Kemenag. "Ini perbuatan keji. Kalian yang ada di Kemenag ini, ada apa kok bisa uang sertifikasi guru ditahan-tahan," ungkapnya.

MenurutZaini, permintaan massa aksi cukup sederhana. Berikan penjelasan kepada seluruh guru dasar dan alasan pihakKemenag menahan dana sertifikasi tersebut.

"Sederhana yang kami inginkan, kami hanya ingin mengetahui kenapa gaji sertifikasi kami tidak dikeluarkan," jelasnya.

Selain dana sertifikasi guru, rupanya Kemenag Lombok Tengah juga menahan ijazah milik puluhan alumni dari Ponpes tersebut. Hal itu juga membuat para massa aksi semakin geram lantaran tidak pernah diberikan kejelasan kapan diberikan.

"Di sini hadir juga beberapa wali santri yang hadir sekarang menuntut ijazah yang sampai hari ini belum bisa dikeluarkan," pungkasnya.

Hingga pukul 15.00 Wita, beberapa guru masih melakukan aksi massa. Namun, Kepala Kemenag Lombok Tengah,Nasrullah belum keluar dan memberikan tanggapan kepada massa aksi.

Salah satu petugas Kemenag Lombok Tengah yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut mengaku saat ini Nasrullah sedang berada di Makkah, Arab Saudi, mendampingi jamaah haji asal Lombok Tengah. detikBali pun telah menghubungi Nasrullah via WhatsApp namun tidak merespons.


(nor/nor)

Hide Ads