Sebanyak 20 warga di Desa Fenun, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), terinfeksi rabies karena digigit anjing. Satu di antaranya meninggal dunia.
"Dari 20 orang itu, satunya meninggal dunia, dan 19 lainnya dalam penanganan medis secara intensif," ujar Kapolsek Amanatun Selatan Iptu I Dewa Gede Putra Wijayana kepada detikBali, Selasa (30/5/2023).
Wijayana mengungkapkan korban yang meninggal dunia berinisial AB (45). Dia digigit anjing di bagian tumit kiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga hari kemudian, AB meninggal dunia. "Sebelum meninggal korban mengalami panas tinggi dan meninggal pada hari ketiga," ujar Wijayana.
Wijayana menjelaskan 19 korban yang terinfeksi rabies telah diberikan vaksin anti rabies untuk manusia. Mereka, kini dirawat di rumah masing-masing.
Wijayana mengimbau warga Desa Fenun yang memiliki anjing dan kucing segera dikandangkan atau dimusnahkan bila sudah agresif. "Kami sudah sampaikan juga agar warga tidak boleh membawa masuk atau keluar anjing dari Desa Fenun untuk menghindari penyebaran rabies," tuturnya.
Sebelumnya, beredar pesan berantai di sejumlah grup WhatsApp menyebutkan sampel organ anjing yang dikirim oleh Dinas Peternakan Kabupaten TTS ke Balai Besar Veteriner Denpasar positif rabies.
"Dimohon semua keluarga selalu waspada bila berdekatan dengan anjing. Bila perlu anjing yang berada di rumah diikat dan tidak boleh dilepas bebas," tulis pesan pesan berantai tersebut, dilihat detikBali, Senin (29/5/2023) sore.
Selain itu, beredar juga sebuah video berdurasi 26 detik memperlihatkan salah seorang bocah perempuan mengenakan baju merah muda dan celana kuning sedang ditidurkan di atas ranjang pasien.
Nampak kedua tangan dan kaki bocah itu diikat dengan tali berwarna putih pada bagian kiri dan kanan tempat tidur pasien. Pada bagian mulutnya terlihat berbusa kemudian dia juga kaget dan penuh ketakutan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan NTT Melky Angsar membenarkan viralnya pesan berantai dan video tersebut.
"Benar, Informasi resminya besok nanti Bupati Timor Tengah Selatan yang umumkan. Sementara saya no comment," katanya, Senin sore.
(gsp/iws)