Lagi, Dua Balita di Sikka Kena Gigit Anjing Diduga Rabies

Kupang

Lagi, Dua Balita di Sikka Kena Gigit Anjing Diduga Rabies

Yufen Ernesto - detikBali
Selasa, 16 Mei 2023 20:24 WIB
Dokter hewan menyuntikkan vaksin anti rabies pada seekor anjing saat pelayanan vaksinasi rabies di Denpasar, Bali, Sabtu (25/3/2023). Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kota Denpasar mencatat estimasi anjing di Kota Denpasar sebanyak 82 ribu ekor dan yang sudah divaksin sebanyak 2.800 ekor atau 3,4 persen. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.
Dua balita digigit anjing yang diduga terinfeksi rabies di Kecamatan Talibura dan Alok, Kabupaten Sikka, NTT. (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo).
Kupang -

Dua anak-anak di bawah lima tahun (balita) digigit anjing diduga terinfeksi rabies. Keduanya, yaitu YNT (2) asal Dusun Bokang, Desa Lewomada, Kecamatan Talibura, dan AMR (4) asal Kelurahan Madowat, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kalau YNT itu digigit pada Senin (15/5/2023) malam. Sedangkan, AMR itu pada Senin sore," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka Yohanes Emil Satriawan Sadipun, dikonfirmasi detikBali, Selasa (16/5/2023) malam.

Yohanes menuturkan kejadian berawal saat AMR menggendong anjingnya. Sesaat kemudian, anjing tersebut langsung menggigitnya di bagian wajah sebelah kiri, sehingga langsung dilarikan ke Puskesmas Beru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan YNT mengalami luka gigitan pada kaki kiri dan telinga kanan. YNT juga langsung dilarikan ke Puskesmas Watubaing, lalu dirujuk ke RSUD TC Hillers Maumere untuk mendapat perawatan secara intensif.

"Jadi, anjing itu milik keluarga korban sendiri. Saat itu kedua korban dilarikan ke Puskesmas untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR) khusus manusia, tetapi sudah dinyatakan sehat oleh dokter yang menangani," terang dia.

Anjing yang menggigit AMR langsung mati, sehingga kepalanya dipotong untuk dikirim ke Laboratorium UPTD Veteriner Oesapa, Kota Kupang. Selanjutnya, sampel otak anjing itu dikirim ke Laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet Denpasar).

"Kalau anjing yang menggigit YNT itu katanya langsung kabur. Untuk sampel otak itu sudah dikirim ke Denpasar agar uji Laboratorium sehingga kita bisa tahu apakah positif rabies atau tidak," jelasnya.

Yohanes mengimbau kepada seluruh masyarakat Sikka agar hewan peliharaannya dimasukkan ke kandang dan juga segera melaporkan ke Dinas Pertanian agar mendapat vaksinasi rabies.

"Saya sudah imbau kepada seluruh masyarakat agar anjingnya divaksin karena tim kami setiap hari terus turun di lapangan. Jangan tunggu sampai sudah ada korban jiwa baru sadar," tandasnya.




(BIR/efr)

Hide Ads