Bocah berusia 4 tahun 11 bulan tewas setelah digigit anjing rabies. Anak laki-laki asal Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu digigit anjing di bagian wajahnya.
Balita itu tewas pada pukul 13.50 Wita, Selasa (8/5/2023). "Kejadiannya sudah sejak 24 April 2023," ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan NTT Melky Angsar kepada detikBali, Kamis (11/5/2023).
Melky menerangkan sampel otak dari anjing yang menggigit balita tersebut dikirim ke laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar untuk uji lanjutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anjing yang menggigit, sampel otaknya dikirim ke BBVet Denpasar dan ternyata memang hasil pemeriksaannya positif rabies," ungkapnya.
Melky mengaku cakupan vaksinasi rabies di wilayah Pulau Flores dan Lembata pada anjing masih sangat rendah sejak pandemi COVID-19. Padahal, tingkat penularannya sangat tinggi.
"Ketersediaan vaksin rabies juga sangat terbatas untuk hewan penular penyakit rabies," jelasnya.
Melky menyarankan agar pemda mulai meningkatkan cakupan vaksinasi anjing dan hewan pembawa rabies minimal di atas 70 persen.
Jika digigit anjing segera mencuci luka dengan sabun di air yang mengalir dan harus mendapatkan vaksinasi sesuai indikasi di Puskesmas atau layanan kesehatan terdekat.
"Ayo vaksin anjing kita, karena kalau anjing sehat keluarga selamat. Jadilah, pemilik anjing yang bertanggung jawab," tandasnya.
(BIR/nor)