RSUD Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) kini siap menjadi rumah sakit rujukan untuk kepala negara dan delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. Fasilitas RSUD Komodo sempat bikin Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin deg-degan saat meninjau kesiapan rumah sakit tersebut pada Minggu (30/4/2023). Sebab, sejumlah fasilitas RSUD Komodo ketika itu belum rampung.
Direktur RSUD Komodo Maria Yosephina Melinda Gampar berseloroh Budi akan kembali deg-degan. Bukan karena khawatir, melainkan bahagia karena fasiltas rumah sakit kini telah rampung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti Bapak (Menteri Kesehatan) deg-degan karena bahagia," ujar Melinda saat mendampingi Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi meninjau kesiapan RSUD Komodo menjelang KTT ASEAN, Senin (8/5/2023).
Melinda mengatakan peralatan Cath Lab (Catheterization Laboratory atau layanan kateterisasi jantung) yang belum tiba di RSUD Komodo ketika Budi meninjau kesiapan RS tersebut, kini sudah terpasang dan bisa digunakan. Cath Lab dipasang di sebuah ruangan di lantai tiga RS milik Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat tersebut.
Cath Lab itu dilengkapi ruangan ICVCU (Intensive Cardiovascular Care Unit) untuk pelayanan pasien serangan jantung yang sudah ditangani terlebih dahulu di ruangan Cath Lab. Ruangan ICVCU yang tak jauh dari ruangan Cath Lab juga dilengkapi dengan enam tempat tidur.
"Cath Lab jantung itu kami sudah siapkan di lantai tiga yang dilengkapi dengan satu alat Cathl Lab-nya dan enam tempat tidur untuk ruangan ICVCU, yaitu ruangan yang disiapkan untuk post pelayanan Cathl Lab, ICU untuk pasien post jantung. Alat-alat (Cath Lab) sudah terpasang," jelas Melinda.
Pantauan di lantai tiga RS tersebut, kondisinya tak lagi amburadul seperti ketika ditinjau Menkes Budi sepekan lalu. Ruangannya bersih dengan fasilitas kesehatan yang terpasang rapi.
Selama KTT ASEAN berlangsung, RSUD Komodo juga menyiapkan ICU dan UGD di lantai satu khusus untuk pelayanan delegasi KTT ASEAN yang bukan karena serangan jantung atau pasien umum. Di ruangan ICU itu, tersedia dua tempat tidur. Adapun di ruangan UGD tersedia dua kamar tidur VVIP dan empat kamar tidur VIP.
Berdekatan dengan ruangan ICU dan UGD, terdapat sebuah ruangan operasi untuk pasien yang bukan karena serangan jantung. Terdapat juga ruangan radiologi dan CTScan yang alat-alatnya semua sudah terpasang.
"Kalau untuk jantung penanganannya di ruang Cath Lab dan ICVCU di lantai tiga," ujar Melinda.
RSUD Komodo menyiapkan 40 kamar rawat inap untuk delegasi KTT ASEAN yang berada di lantai empat RS tersebut. Rinciannya, dua kamar VVIP, delapan kamar VIP, dan sisanya kamar kelas I. Di kamar VVIP dan VIP, terdapat sebuah tempat tidur pasien dan satu tempat tidur untuk penunggu pasien. Tempat tidur untuk penunggu pasien ini terlihat seperti tempat tidur di hotel berbintang.
Kamar itu juga dilengkapi beberapa sofa. Adapula dapur di samping pintu masuk. Kamar mandi dan toilet dilengkapi dengan fasilitas lengkap. Ketika tirai dibuka, terbentang pemandangan sawah yang terlihat indah dari kamar tersebut.
"Kondisi kamar seperti hotel begini bikin pasien berlama-lama di rumah sakit," celetuk seorang wartawan yang ikut meliput kondisi kamar rawat inap tersebut.
Untuk pelayanan pasien jantung, selain peralatan Cath Lab yang sudah siap digunakan, dua dokter spesialis jantung juga kini sudah siaga di RSUD Komodo. Selain dokter spesialis jantung, juga ada dokter spesialis saraf yang selalu siaga selama KTT ASEAN berlangsung.
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menjelaskan dokter spesialis tersebut didatangkan oleh pemerintah pusat dari RSUP Prof Ngoerah Denpasar atau yang sebelumnya bernama RSUP Sanglah. "Sekiranya ada delegasi yang sakit, RSUD Komodo sudah menyiapkan baik peralatan maupun tenaga medisnya," jelas Edi Endi saat meninjau kesiapan RS tersebut.
(iws/gsp)