Polemik Tarif 'Tak Masuk Akal' Kala Jokowi Liburan ke Pulau Komodo

Round Up

Polemik Tarif 'Tak Masuk Akal' Kala Jokowi Liburan ke Pulau Komodo

Tim detikBali - detikBali
Selasa, 25 Apr 2023 08:30 WIB
Tangkapan layar Presiden Jokowi menggandeng Jan Ethes menyusuri elevated deck di Loh Buaya Pulau Rinca Taman Nasional Komodo, Senin (24/4/2023).
Foto: Tangkapan layar Presiden Jokowi menggandeng Jan Ethes menyusuri elevated deck di Loh Buaya Pulau Rinca Taman Nasional Komodo, Senin (24/4/2023).
Manggarai Barat - Presiden Jokowi dan keluarga libur Lebaran di Taman Nasional (TN) Komodo, Senin (24/4/2023) saat polemik kenaikan tarif jasa wisata untuk Naturalist Guide di TN Komodo belum berakhir. Tarif baru tersebut mendapat penentangan keras dari pelaku pariwisata dan berbagai kelompok masyarakat setempat.

Harapan ke Jokowi soal Tarif di TN Komodo

Pelaku pariwisata di Labuan Bajo berharap liburan Jokowi ke destinasi wisata superprioritas itu bisa menyudahi polemik tarif jasa wisata yang dipungut PT Flobamor. Mereka berharap Jokowi bisa mendengar aspirasi masyarakat Labuan Bajo untuk menyelesaikan polemik kenaikan tarif tersebut.

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies/ASITA) Manggarai Raya Evodius Gonsomer berharap Jokowi bisa mendengar aspirasi tentang ketidakadilan tersebut. Ia berharap tarif jasa wisata di TN Komodo itu kembali ke harga semula.

Senada dengan itu, Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Manggarai Barat Ignasius Suradin berharap agar tarif jasa wisata di TN Komodo tidak ditetapkan mendadak dan sepihak tanpa sosialisasi.

"Harapan kami agar penetapan tarif apapun di dalam wilayah Taman Nasional dibuat secara bertahap, biaya tetap terjangkau, dan disosialisasikan minimal satu tahun sehingga tidak menjadi polemik dalam masyarakat," ujar Ignas.

Sementara itu, Ketua Gabungan Usaha Wisata Bahari dan Tirta Indonesia (Gahawisri) Labuan Bajo Budi Widjaja juga menentang keras penerapan tarif baru tersebut. Menurutnya, masih banyak pekerjaan rumah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas Labuan Bajo.

Menurut Budi perlu intervensi pemerintah pusat dalam menghadapi nafsu monopoli oleh pihak tertentu yang dapat menghancurkan iklim pariwisata di Labuan Bajo.

"Diusir aja itu PT Flobamor. Kalau di Loh Liang (Pulau Komodo) nggak ambil pusing karena masih ada alternatif (trekking). Pulau Padar yang jadi masalah utama, tidak ada naturalist guide-nya tapi seperti pajak pintu masuk (Pulau Padar)," kata Budi.

Tarif Baru di TN Komodo

Sebelumnya, tarif naturalist guide dipatok Rp 120 ribu untuk lima wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Kini, menjadi paling sedikit Rp 250 ribu per wisatawan domestik dan Rp 400 ribu per wisatawan mancanegara.

PT Flobamor mematok tarif baru jasa wisata di TN Komodo berlaku mulai 15 April 2023. Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan Direksi (PT) Perseroan Terbatas Flobamor Nomor: 01/SK-FLB/III/2023 tentang Jasa Pelayanan Wisata Alam di TN Komodo pada 24 Maret 2023.

Dalam salinan surat yang diperoleh detikBali, Rabu (5/4/2023), untuk jasa informasi, pemanduan, perjalanan, Flobamor mematok tarif Rp 250 ribu untuk short track, Rp 275 ribu untuk medium track, dan Rp 300 ribu untuk long track. Harga ini berlaku untuk WNI.

Sementara itu, untuk kegiatan adventure Loh Liang bervariasi mulai dari Rp 350 ribu hingga Rp 500 ribu, sedangkan pemanduan malam dibanderol Rp 350 ribu.

Untuk ke Padar Selatan, Flobamor menetapkan tarif Rp 250 ribu untuk treking, Rp 375 ribu untuk bird watching, Rp 400 ribu untuk sport fishing, Rp 375 ribu untuk syuting film, dan Rp 275 ribu untuk fotografi.

Gereja Katolik Ikut Menyorot

Gereja Katolik Kevikepan Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, turut menyoroti mahalnya tarif jasa wisata di Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tarif jasa wisata yang dipungut oleh PT Flobamor itu sejak awal penerapannya memang menuai penolakan dari para pelaku wisata di Labuan Bajo.

Hasil sidang pastoral Kevikepan Labuan Bajo meminta agar penetapan tarif jasa wisata tersebut ditinjau kembali. Sebab, kenaikan tarif itu dinilai bisa menghambat kemajuan pariwisata hingga menimbulkan konflik sosial.

Pernyataan sikap secara tertulis oleh Gereja Katolik Vikep Labuan Bajo itu ditandatangani oleh Vikep Labuan Baio RD. Rikardus Manggu dan Direktur Puspas Keuskupan Ruteng RD. Martin Chen.

"Terkait dengan kenaikan tarif naturalist guide TNK oleh PT. Flobamora, kami meminta agar kenaikan tarif yang sangat tinggi ini ditinjau lagi, karena hal ini dapat menghambat kemajuan pariwisata, membebani wisatawan dan pelaku wisata serta menimbulkan konflik sosial," demikian kutipan pernyataannya.

Gereja Katolik Kevikepan Labuan Bajo juga meminta penentuan tarif TN Komodo dilakukan melalui dialog dan sosialisasi intensif dengan para pihak (stakeholder), termasuk dengan para pelaku wisata. Mereka berharap penerapan tarif itu berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Manggarai Barat dan perkembangan pariwisata di wilayah tersebut.

Gereja juga meminta otoritas negara untuk menegakkan dasar yuridis penentuan tarif yang tepat. Mereka menilai penentuan sepihak tarif oleh PT Flobamor tidak memenuhi ketentuan yang digariskan oleh Menteri KLHK yang telah mengeluarkan surat Nomor S.3312/MENLHK/KSDAE/KSA.3/10/2022 tertanggal 28 Oktober 2022.

"Maksudnya otoritas dalam Taman Nasional Komodo sebetulnya ada dalam tangan kementerian KLHK, bukan pada PT Flobamor," jelas RD Rikardus Manggu saat dikonfirmasi Senin (24/4/2023).

Jokowi 'Disambut' 5 Komodo di Pulau Rinca

Jokowi dan keluarga mengunjungi Loh Buaya Pulau Rinca di Taman Nasional Komodo, Senin (24/4/2023). Loh Buaya adalah salah satu habitat komodo di TN Komodo, selain Loh Liang di Pulau Komodo.

Jokowi beserta rombongan bertolak dari Pelabuhan Labuan Bajo pukul 10.30 Wita dengan kapal phinisi, dan kembali lagi sore harinya.

Di Loh Buaya Jokowi menyusuri jalan (elevated deck) setinggi dua meter untuk melihat Komodo yang berada di bawahnya. Elevated deck ini adalah jalur trekking untuk melihat komodo.

Jokowi yang mengenakan kaos lengan panjang hijau dan celana hitam menggandeng tangan Jan Ethes, cucu pertamanya.

"Tadi ke Pulau Rinca. Beliau mengajak keluarga untuk melihat satwa endemik komodo, belajar tentang kehidupan, dan habitat alamiahnya sebagai Unesco World Heritage Site yang harus dilestarikan," ungkap Direktur Utama Badan Pelaksana Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina, Senin (24/4/2023) malam.

Fidelis Efendi, seorang fotografer di Labuan Bajo turut dilibatkan dalam kunjungan ke Loh Buaya ini. Fidelis mengungkapkan ada lima ekor komodo yang dilihat Jokowi saat menyusuri elevated deck.

"Tadi ada empat ekor komodo besar dan satu ekor yang kecil," ungkapnya. Fotografer dengan brand Lakomofoto ini mengatakan Jokowi hanya menghabiskan waktu satu jam di Loh Buaya.


(hsa/nor)

Hide Ads