Air Tercemar Oli di Labuan Bajo Diduga dari Penambangan PT MAP

Manggarai Barat

Air Tercemar Oli di Labuan Bajo Diduga dari Penambangan PT MAP

Ambrosius Ardin - detikBali
Jumat, 10 Mar 2023 22:00 WIB
Limbah busa memenuhi Pintu Air Marunda, Jakarta Utara. Begini potretnya.
Ilustrasi. Pencemaran sumber air di Labuan Bajo diduga berasal dari limbah oli alat berat PT Menara Armada Pratama (PT PAM). (Pradita Utama/detikCom).
Manggarai Barat - Pencemaran sumber air untuk masyarakat Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga berasal dari limbah oli alat berat milik PT Menara Armada Pratama (PT PAM) yang melakukan penambangan galian C di Sungai Wae Mese.

"Iya (tercemar oli alat berat PT PAM). Fakta di lapangan seperti itu. Mereka melakukan penambangan di dalam sungai," ujar Direktur Utama PDAM Wae Mbeliling Aurelius Endo, Jumat (10/3/2023) malam.

Aktivitas penambahan galian C itu pun, sambung Aurelius, langsung dihentikan agar sungai tidak lagi tercemar.

"Kami bersinergi dengan pihak berwajib dengan kepolisian, kapolsek, Satpol PP, aktivitas di atas tidak beraktivitas lagi di hulu. Sehingga, kalau sudah tidak beraktivitas berarti sudah tidak tercemar air baku," terang Endo.

Direktur PT Menara Armada Pratama Paul Sumito belum menanggapi permintaan konfirmasi detikBali, baik melalui pesan WhatsApp maupun panggilan telpon.

Sungai Wae Mese adalah sumber air baku yang diproduksi menjadi air bersih di Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Wae Mese, yang disalurkan untuk 5.684 pelanggan di Kota Labuan Bajo.

Air baku terdeteksi tercemar pada Kamis (9/3/2023) sekitar pukul 17.00 Wita. Air itu terlihat berbuih dan berwarna pekat. Kendati demikian, air tercemar itu belum dialirkan kepada warga.

Saat tercemar, air baku tersebut tak diproduksi di Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Wae Mese untuk dialirkan kepada masyarakat.


(BIR/iws)

Hide Ads