Air baku Sungai Wae Mese yang menjadi sumber air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk 5.684 pelanggan di Kota Labuan Bajo tercemar limbah oli. Beruntung, air tersebut tidak sempat dialirkan ke warga.
Insiden air tercemar terjadi pada pukul 17.00 Wita, Kamis (9/3/2023). Direktur Utama PDAM Wae Mbeliling Aurelius Endo menuturkan saat tercemar air baku itu tak diproduksi di Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Wae Mese untuk dialirkan ke masyarakat.
"Untung belum sempat kami alirkan ke daerah pelayanan," kata Endo, Jumat (10/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menerangkan secara visual, air baku tercemar itu terlihat berbuih, berwarna pekat mengapung di permukaan air dan berbau.
Ketika hendak proses produksi pukul 21.30 Wita, terlebih dahulu dilakukan uji air baku sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku untuk setiap kali proses produksi air bersih.
Untuk memastikan air itu benar tercemar, proses produksi tetap dilakukan. Tapi hasilnya tidak langsung dialirkan ke bak penampungan terakhir. Air dari bak penampung terakhir ini yang disalurkan ke pelanggaran. Saat itu bak penampung terakhir ditutup rapat.
"Jangan sampai air masuk ke tempat penampungan. Jangan sampai terkontaminasi dengan air yang sudah diproduksi sebelumnya," jelas Endo.
Baca juga: Sumber Air Labuan Bajo Tercemar Limbah Oli! |
Dari hasil pengolahan itu, air terlihat jernih tapi zat minyak mengambang di permukaannya. Untuk memastikan kembali air itu tercemar, petugas memasukkan tangannya ke dalam air. Saat itu lah mereka putuskan air benar-benar tercemar karena tangan petugas tersebut penuh minyak. Proses produksi air bersih pun langsung dihentikan.
"Coba dipastikan betul apa benar ini terkontaminasi dengan minyak, petugas masukkan tangannya, lihat begini penuh di tangan minyaknya. Langsung saya putuskan setop semua sistem," tegas Endo.
Pencemaran air baku itu diduga dari limbah oli alat berat milik PT Menara Armada Prama yang melakukan penambangan galian C di dalam sungai Wae Mese.
Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari perusahaan tersebut.
(BIR/iws)