.webp)
Kasus kecelakaan maut yang melibatkan bus malam Surabaya Indah dengan minibus travel Panca Sari yang menewaskan enam orang dan delapan lainnya luka-luka merupakan rombongan keluarga. Mereka berasal dari Bali dan hendak pulang ke daerah asal.
"Jadi, mereka itu dari Bali, ada acara keluarga di Sumbawa. Mereka ini satu keluarga," ujar Kapolres Sumbawa Barat AKBP Heru Muslimin kepada detikBali, Rabu (1/3/2023).
Ia menyebut rombongan keluarga itu datang ke Sumbawa untuk menghadiri acara keluarga. Mereka menyewa atau carter mini bus travel Panca Sari untuk kembali ke Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nahas, mereka terlibat kecelakaan maut dan mengakibatkan enam orang meninggal dunia. "Terjadi kecelakaan di tempat kejadian perkara (TKP) (pintu masuk Pelabuhan Poto Tano," imbuh Heru.
Dalam rombongan tersebut, terdapat pasangan suami istri (pasutri) yang tinggal di Kecamatan Taliwang, Sumbawa Barat. Pasutri tersebut meninggal dunia dan disemayamkan di Taliwang.
Heru menggambarkan lokasi kejadian jalan maut itu. Di situ kondisi jalanan yang minim penerangan. Ditambah lagi jalan menurun yang agak menikung. Minibus travel Panca Sari dan bus malam Surabaya Indah berasal dari arah yang berlawan.
"Di lokasi kejadian tidak ada penerangan dan medannya itu pas turunan. Kemudian dari olah TKP, kecepatan masing-masing kendaraan memang sama. Dari hasil olah TKP, posisi bus ini dia curi jalur lawan dan mau nyalip, pada kejadian dia berada di jalur lawan," jelasnya.
Hingga saat ini, korban luka berat dan luka ringan masih mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Sumbawa. Sementara itu, korban meninggal dunia sebagian telah diserahkan ke Bali dan juga di Sumbawa.
"Jadi, korban itu kami serahkan ke pihak keluarga ada yang di Taliwang dan di Sumbawa dan saat ini ada yang dirawat di RSUD Sumbawa yang luka berat maupun luka ringan. Mereka masih dirawat," ucapnya.
(BIR/iws)
