Direktur Lalu Lintas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) Kombes Djoni Widodo mengungkap penyebab kecelakaan maut antara bus malam Surabaya Indah dengan minibus travel Panca Sari. Kecelakaan maut itu menelan korban jiwa enam orang.
Menurut Djoni, setelah investigasi oleh tim Traffic Accident Analysis (TAA) dari Dirlantas Polda NTB, bus malam Surabaya Indah berniat menyalip sebelum tikungan jalan menuju arah Sumbawa dari Pelabuhan Poto Tano.
"Jadi, bus Surabaya Indah akan menyalip kendaraan di sisi kiri. Datang lah kendaraan Hiace (minibus travel) Panca Sari dari arah Sumbawa," ungkap Djoni Rabu (1/3/2/2023) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil investigasi itu, kata Djoni, juga menyebut minibus travel Panca Sari yang datang dari arah timur melaju dengan kecepatan tinggi. Yaitu, mencapai 111 kilometer per jam.
"Iya itu berdasarkan analisis tim TAA, rupanya pas tanjakan, Hiace (minibus travel) Panca Sari naik. Sehingga terjadi lah tabrakan," terang dia.
Pun demikian, Dirlantas Polda NTB masih mencari tahu penyebab yang sebenarnya dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). "Kami masih mencari tahu apa penyebab kecelakaan lalu lintas," jelas Djoni.
Sekadar mengingatkan, kecelakaan maut antara bus malam dan minibus itu terjadi pada pukul 21.30 Wita, Jumat (24/2/2023).
Minibus travel Panca Sari yang membawa 14 penumpang, mencatat korban meninggal hingga enam orang. Satu di antaranya sopir yang tewas di tempat. Sementara, delapan penumpang lainnya luka-luka.
Sementara, bus malam Surabaya Indah mengangkut 30 penumpang aman. Sopir bus Surabaya Indah itu sempat kabur. Namun belakangan sudah menyerahkan diri pada Sabtu (25/2/2023).
(BIR/iws)