Suasana malam di atas Bukit Batur Butir sangat memanjakan mata. Selain udara sejuk, suasana hening dan menenangkan akan menemani malam Anda sambil melihat lampu-lampu Kota Mataram.
Pegunungan di atas Bukit Batu Butir juga menambah suasana nyaman. Suhu di atas Bukit Batu Butir pun sangat berbeda dengan Kota Mataram.
Lokasinya tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 500 meter dari dataran Kota Mataram. Berada di Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), atau hanya berjarak sekitar tujuh kilometer dari kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukit ini belum hits dan banyak dikunjungi wisatawan, akomodasi wisata seperti penginapan dan homestay juga belum ada. Namun begitu, Bukit Batu Butir bisa menjadi tempat healing dan merilekskan pikiran setelah aktivitas seharian.
Salah satu wisatawan asal Lombok Tengah Lalu Nasir Huda (21) mengatakan Bukit Batu Butir cocok untuk mengisi waktu sore atau nongkrong malam di akhir pekan. Suasana sunyi dan sejuk bisa jadi tempat menenangkan diri dari hiruk pikuk kota.
Mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di salah satu kampus di Mataram ini, sengaja bermalam bersama rekan-rekan kampusnya untuk menikmati keindahan Bukit Batu Butir. Menurutnya, bukit bak surga tersembunyi di tepian ibu kota Provinsi NTB.
"Sebenarnya ada banyak lokasi wisata di Kota Mataram. Ada Bukit Bengkaung, Bukit Korea atau Bukit Cacing. Tapi Bukit Batu Butir memiliki pemandangan malam yang cukup bagus. Kita bisa lihat langsung cahaya gemerlap Kota Mataram," katanya, Minggu (26/2/2023).
Terdapat satu spot di Bukit Batu Butir, yang bisa jadi tempat menikmati keindahan Kota Mataram dari atas bukit. Spot ini dikelola warga sekitar, sehingga wisatawan dikenakan biaya retribusi parkir.
Akses menuju Bukit Batu Butir sedikit curam. Jadi, disarankan mengunjungi Bukit Batu Butir menggunakan kendaraan roda dua manual. Sebab, jalanan dari pertigaan Pertamina Desa Kekait menanjak sekitar empat kilometer ke lokasi Bukit Batu Butir.
"Jalannya cukup ekstrem. Kalau ke sini bisa minta dipandu warga lokal, karena jalannya belum terbaca di Google Map. Di sini juga jauh dari perkampungan warga. Jadi, kalau bermalam di sini bisa membawa snack atau makanan pribadi dari bawah," sarannya.
![]() |
Menurut warga lokal Dusun Batu Butir Saharani (20), masyarakat setempat belum tertarik untuk mengelola Bukit Batu Butir menjadi tempat wisata komersil. Sebab, hampir seluruh masyarakat Dusun Baru Butir sibuk bekerja di perkebunan.
Seperti bercocok tanam serta mengolah sagu dan air tuak alami untuk dipasarkan. "Belum banyak masyarakat yang ingin terjun mengelola wisata. Mereka lebih sibuk berkebun," katanya.
Ia juga menyarankan wisatawan yang ingin mengunjungi Bukit Batu Butir agar meminta tolong warga lokal. Alasannya, karena medan jalan. Banyak persimpangan jalan selebar tiga meter yang belum diberikan rambu menuju lokasi perkemahan di atas Bukit Batu Butir.
(irb/hsa)