.webp)
Direktur Jendral Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Yuda Nugraha menuturkan Irma Lestari dan Ni Wayan Supini merupakan dua dari empat korban gempa asal Indonesia yang tinggal di apartemen di Kota Diyarbakir, Turki. Irma dan Supini ditemukan tewas, sedangkan dua warga negara Indonesia (WNI) lainnya selamat.
"Almarhumah Irma salah satu korban dari empat WNI yang tinggal di apartemen Diyarbakir. Dari empat WNI yang tinggal di sana, dua di antaranya selamat," kata Yuda di Lombok Barat, Kamis (23/2/2023).
Irma dan Supini sempat hilang kontak sejak gempa magnitudo 7,8 mengguncang Turki pada Senin (6/2/2023) lalu. Kedua jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) itu ditemukan pada Jumat (17/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yuda, Irma mati syahid. Sebab, perempuan berusia 33 tahun itu bekerja di Turki demi keluarganya. "Irma ini mati mati syahid karena menjadi korban bencana alam dan berjuang demi keluarga," kata Yuda.
Ayah Irma Lestari, Nahrawi, berharap agar putrinya bisa mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah. "Doa kami mudahan Allah berikan tempat sebaik-baiknya," kata pria berusia 65 tahun ini.
Jenazah Irma tiba di Masjid Nurussholihin, Dusun Perampuan Barat, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada pukul 15.20 Wita, Kamis (23/2/2023). Irma kemudian dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) di Dusun Perampuan Barat sekitar pukul 16.15 Wita. Ratusan masyarakat pun turut mengantarkan jenazah Irma Lestari ke tempat peristirahatan terkahir.
(gsp/iws)
